Setelah SMP dan pindah ke Jawa, ternyata situasinya berbeda. Orang boleh datang ke masjid atau musala dengan mengenakan celana panjang tanpa kopiah. Saat bulan puasa, tidak ada yang menyalakan lilin, tidak ada tradisi saling berbalas hantaran.Â
Lebaran di Jawa biasa saja, berlangsung meriah hanya pada hari pertama dan tidak ada kewajiban membalas kunjungan.
Sampai di sini, saya teringat ungkapan kata bijak: lain ladang lain belalangnya atau desa mawa cara, negara mawa tata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!