Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Efisiensi Anggaran?
Paradoks "Cancel Culture"
Cek Kesehatan Gratis dan Revolusi Kesehatan
Dilema Pemotongan Anggaran dan Risiko PHK
Kunjungan Erdogan ke Indonesia, Diplomasi Dua Sahabat
Tagar "KaburAjaDulu" Itu Apa?
Kamu pasti suka!
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mbok Tumpuk, Rempeyek, dan KBBI

14 Februari 2023   08:33 Diperbarui: 14 Februari 2023   15:39 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bermula dari geplak/Foto: Hermard
Geplak/Foto: dokpri Hermard
Mencari geplak/Foto: Hermard
Pelanggan Mbok Tumpuk/Foto: Hermard
Berburu oleh-oleh/Foto: Hermard
Camilan tradisional/Foto: Hermard
Menikmati bongkahan rempeyek Mbok Tumpuk/Foto: Hermard
Banyak pilihan/Foto: Hermard
Tetap geplak/Foto: Hermard

"Bentuknya menyerupai bakwan. Ting blasur. Ini rempeyek bakwan," gurau Mbak Susti.

Banyak pilihan/Foto: Hermard
Banyak pilihan/Foto: Hermard
Pelanggan bisa mendapatkan rempeyek, geplak, jenang, wajik, dan makanan tradisional lainnya di toko Geplak Mbok Tumpuk di Jalan Wakhid Hasyim 104, Bantul, Yogyakarta.

Tetap geplak/Foto: Hermard
Tetap geplak/Foto: Hermard
Ya, nama toko ini tetap mengedepankan geplak, bukan rempeyek. Hal ini karena usaha rumahan yang dilakukan Mbok Tumpuk sebermula dari penganan geplak yang pernah menjadi pionir oleh-oleh khas  Bantul. Meskipun generasi now mungkin tidak mengenal, bahkan tidak doyan geplak.

Ayo tancap gas ke Bantul, merasakan renyah gurih rempeyek Mbok Tumpuk sambil menikmati keindahan Jembatan Kretek II sebagai ikon baru kota Bantul.

Kita semua pasti enjoh! Ora gemang!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

rempeyek

tumpuk

geplak

peyek

camilan

trip

travelstory

travel story
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.