Dengan bimbingan Eko Triono (cerpenis), Latief Noor Rochmans (praktisi media), M. Saleh (penulis), dan Ahmad Zamzuri (peneliti sastra/BRIN), anggota komunitas Sekat terus termotivasi untuk menulis. Dampaknya cerpen mereka sudah beberapa kali dimuat media lokal, salah satunya Kedaulatan Rakyat.
Semak adalah tumbuhan kecil dengan batang berkayu. Seemak bearti seibu, bersaudara. Jadi, Semak Kata merupakan upaya memperhatikan kata (menulis) dalam persaudaraan dengan kreativitas yang tumbuh liar seperti semak.
Anggota Sekat terlibat dalam kegiatan pengembangan potensi diri dalam kepenulisan. Salah satu kegiatan yang diikuti adalah Sekolah Sastra: Temua Maestro (Penciptaan Cerita Pendek) yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 16-17 Desember 2022.
Linda Sari Lubis, mahasiswi jurusan manajemen Universitas Widya Mataram Yogyakarta, merasa senang dan tertantang terlibat dalam komunitas Semak Kata, "Saya akan terus berupaya menjadi penulis yang baik, bisa menulis cerpen dengan bimbingan para mentor," jelasnya saat bertemu di Sekolah Sastra.
*Herry Mardianto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H