Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kilap Perak Kotagede: dari Singen sampai Mengondel

12 Desember 2022   06:30 Diperbarui: 12 Desember 2022   07:12 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Kotagede, wisatawan tidak sekadar dapat memilih dan membeli souvenir, tetapi bisa menyaksikan proses pembuatan berbagai perhiasan berbahan dasar perak, misalnya di HS Silver yang berlokasi di Jalan Mondorakan, seberang rumah makan Omah Dhuwur, Kotagede.

Proses produksinya diawali dengan peleburan perak murni berbentuk kristal, dicampur  tembaga. Perak  berbentuk cair dicetak untuk mendapatkan bentuk yang  diinginkan, misalnya bakalan bentuk teko atau bakalan bentuk cincin. Proses  ini disebut singen atau disingekake (dicetak). Proses berikutnya ialah mengondel, yaitu memukul-mukul hasil cetakan untuk mendapatkan bentuk yang sesuai. 

Proses mengondel memerlukan tingkat ketrampilan tersendiri. Sesudah memiliki bentuk yang bagus kemudian diukir guna mendapatkan motif yang diinginkan. Proses ini memerlukan tingkat keahlian sangat tinggi. Setelah diukir baru dirakit, misalnya teko dipasangi gagang berbentuk  belalai. Proses terakhir ialah finishing, yaitu membuat barang menjadi mengkilap dan menampakkan pamornya.


*Herry Mardianto
Rujukan: Jelajah Jogja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun