Kedua, pelibatan siswa secara aktif dalam penggunaan teknologi digital. Guru harus mendorong partisipasi aktif siswa dengan memberikan tugas-tugas interaktif menggunakan media digital seperti video presentasi atau forum diskusi online.
Ketiga, penyediaan konten berkualitas tinggi dan bervariasi melalui berbagai sumber informasi online terpercaya. Hal ini akan membantu siswa mendapatkan pemahaman lebih luas tentang agama Kristen dan menghindari kesimpangsiuran informasi dari sumber-sumber tidak valid.
Keempat, pelaksanaan evaluasi secara menyeluruh terhadap hasil belajar siswa menggunakan metode pengukuran seperti ujian online atau tugas proyek yang menggunakan teknologi digital. Hal ini akan membantu guru dalam mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran serta mengetahui kekurangan dan kelebihan dari penggunaan teknologi tersebut.
Kelima, memastikan adanya infrastruktur yang memadai seperti komputer dan jaringan internet yang stabil serta pelatihan bagi guru dalam menggunakan teknologi digital secara efektif. Hal ini akan memastikan bahwa seluruh proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan siswa dapat memperoleh manfaat maksimal dari penggunaan teknologi digital.
Kesimpulan Teknologi digital telah memberikan dampak yang signifikan pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah. Dengan adanya akses terhadap berbagai sumber daya online dan penggunaan metode pembelajaran yang inovatif, teknologi digital dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PAK. Namun, pemanfaatan teknologi digital juga memiliki beberapa kelemahan seperti kurangnya akses dan kemungkinan mengurangi interaksi sosial antara siswa dan guru. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif dalam implementasi teknologi digital dalam pembelajaran PAK untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh siswa.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H