Mohon tunggu...
Herry Kiswanto
Herry Kiswanto Mohon Tunggu... Dosen - Web developer dan Dosen Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang - Kalimantan Barat

Web developer yang juga hobby menulis :-D

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Transformasi Gereja: Memilih Antara Tradisi atau Teknologi dalam Beribadah

7 November 2023   23:07 Diperbarui: 7 November 2023   23:32 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi.  Sumber: https://rockministry.org/ibadah-online-vs-ibadah-onsite/

Tidak hanya itu, beberapa gereja juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan partisipasi jemaat dalam proses ibadah, seperti penggunaan aplikasi mobile yang memudahkan jemaat untuk mengakses informasi mengenai kegiatan gereja, menyumbangkan dana atau bahkan mengikuti khotbah secara online.

Beberapa gereja juga telah menyediakan layanan live streaming untuk menjaga hubungan dengan jemaat yang berada di luar kota atau tidak dapat hadir secara fisik. Teknologi ini membantu gereja untuk tetap terkoneksi dengan jemaatnya yang mungkin sedang berada di luar negeri atau dalam situasi darurat.

Selain itu, ada pula gereja-gereja yang memiliki program pemantauan kualitas audio dan video selama ibadah sehingga dapat dipastikan bahwa pesan-pesan keagamaan yang disampaikan dapat didengar dan ditonton dengan jelas oleh semua jemaat.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa adopsi teknologi dalam ibadah   tidak hanya membuat ibadah menjadi lebih menarik dan dinamis, tetapi juga membantu gereja untuk lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada jemaat. Dengan begitu, penggunaan teknologi ini sebenarnya dapat dipandang sebagai hal yang positif dan layak untuk diterapkan dalam lingkungan gereja.

Apakah tradisi gereja dapat dipertahankan dengan memilih antara Tradisi atau Teknologi dalam Beribadah?

Pertanyaan ini seringkali muncul di kalangan umat Kristen pada saat ini. Sebagai bagian dari gereja, kita dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman dan menggunakan teknologi yang ada untuk memudahkan ibadah kita. Namun, di sisi lain, kita juga tidak boleh melupakan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.

Di satu sisi, penggunaan teknologi dalam gereja bisa memberikan banyak manfaat. Kita dapat menggunakan proyektor dan layar besar untuk menampilkan lirik lagu rohani maupun ayat Alkitab selama ibadah berlangsung. Hal ini tentunya sangat membantu jemaat yang tidak memiliki buku nyanyian dan Alkitab fisik saat beribadah. Selain itu, dengan adanya rekaman audio atau video dari khotbah minggu sebelumnya, jemaat juga dapat mengaksesnya kembali jika ada hal-hal yang ingin dipelajari lebih lanjut.

Tetapi di sisi lain, ada juga beberapa orang yang merasa bahwa penggunaan teknologi seperti musik elektronik atau tata cahaya terlalu modern dan tidak sesuai  dengan suasana ibadah yang seharusnya khusyuk dan sakral. Mereka lebih memilih untuk tetap menggunakan alat musik tradisional seperti organ atau piano, serta lilin sebagai tata cahaya yang memberikan nuansa yang lebih tenang dan khidmat.

Namun, meskipun ada perbedaan pendapat antara penggunaan teknologi dan kelestarian tradisi dalam beribadah, sebenarnya tidak ada satu pihak yang harus dipilih. Keduanya memiliki peran yang penting dalam menjaga tradisi gereja tetap hidup dan relevan di era modern ini.

Teknologi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan ibadah dan membantu jemaat lebih terlibat dalam proses beribadah. Namun, nilai-nilai tradisional juga harus tetap dijaga agar kita tidak melupakan akar-akar iman kita dan mampu mengapresiasi perjuangan para pendahulu gereja dalam mempertahankan kepercayaan kita.

Dengan demikian, penting bagi gereja untuk mencari titik keseimbangan   antara tradisi dan teknologi dalam beribadah. Kita dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang penting bagi gereja kita. Dengan cara ini, tradisi gereja dapat dipertahankan dan dibawa ke masa depan tanpa harus mengorbankan kemajuan dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun