Satu persatu pengunjung datang dan memesan makanan dan minuman pada pegawai. Dengan cekatan para pegawai menyeduh minuman yang dipesan dan mengantarkannya ke tempat duduk pengunjung. Pengunjung terus berdatangan, angkringan kopi joss ini akan mulai penuh sesak sekitar dari jam 8 malam sampai subuh.Â
Terdengar suara para pegawai memanggil para pejalan kaki untuk mamir ngopi di angkringan kopi joss " mari tante, kaka, adek mampir ngopi dulu masih ada tempat kok, mau pesan apa?" teriak salah satu pegawai yang akrab disapa gepeng.
Berlokasi di kawasan Jalan Malioboro menjadikan angkringan kopi joss ini cepat ramai dengan pengunjung, sehingga tempat yang sudah cukup banyak dan panjang tersebut masih kurang luas untuk menerima banyak pengunjung. Kopi joss ini merupakan minuman yang paling populer di kota Yogyakarta diantara makanan dan minuman khas lainnya.
"Kopi Joss" atau yang dikenal kopi yang disajikan dengan arang di dalam gelas, dengan cara penyajian hanya menggunakan kopi biasa yang diseduh dengan air panas dan kemudian arang dimasukkan ke dalam gelas, apabila kopi panas maka arang yang dimasukan berukuran cukup besar. Sedangkan jika es kopi maka arang yang dimasukkan berukuran kecil saja. Kopi joss sudah ada sejak dulu dengan nama yang sama yaitu kopi joss dan sering digunakan sebagai jamu. "ket bien ya kopi pake arang namanya kopi joss mbak, dulu ki dinggo jamu sakit perut, dulu kan arang itu ya dibuat obat diare tho mbak" ujar Payo
Tidak ada yang membedakan angkringan kopi joss milik Agus dengan kopi joss lainnya, hanya saja ada hal yang cukup menarik dan berbeda dari angkringan kopi joss lainnya, adalah semua pegawai di kopi joss milik Agus ini seragam mengenakan baju batik saat menjajakan dagangan dan melayani pengunjung, dan rasa kopi joss setiap angkringan akan berbeda karena pembuat dan takaran tangan yang berbeda pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H