Mohon tunggu...
Herry Fahrur Rizal
Herry Fahrur Rizal Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Follow your passion; Reach your vision; Take action!" Ulon hana teupheu sapheu... : ) Therimoung ghaseh... @HerryFahrur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Man Kepo Wa Kepo

27 Maret 2012   12:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Cyiiiiin…!” pria skinny dengan cardigan bermotif argyle itu menghampirinya histeris. Pipi tegas berjambang halus itu dikecup kanan-kiri oleh si skinny. “Aa Gym kewong lagi bow sama Teh Ninih…!”tangan lentiknya melepas lilitan scarf berwarna fuchsia itu dari leher jenjangnya.

Really…?” tangan berototnya menyendokkan plain yoghurt dengan toping grape dan strawberry itu. ”Kamu kebanyakan nonton ’Gossip Girl’, Diceu...,” suara bariton menggeramnya terpangkas.

”Martiiin...!” pria yang dipanggil ’Diceu’ itu merengek kemayu. Memukul manja biceps tebal bertato milik lelaki atletis berkaos v-neck belahan dada rendah itu. ”Kok yey manggil ike‘Diceu’, sih…?” wajah klimis lembutnya ditekuk.

“Hei, hei, hei… calm down, Dude!” lelaki yang ternyata bernama Martin itu menenangkan. “Bukannya kamu selama ini lebih suka dipanggil ‘Diceu’ ya ketimbang ‘Dika’…?” senyumnya terkulum geli. Satu donat variant tiramisu dilumatnya. ”You told me that you are ’Cowok Tomboy’...!” mata elang Martin menatap lucu mimik Dika.

”...tapi aku sekarang mau lebih manly kayak kamu...,” mata lentiknya genit mengerling Martin.

”Huahahaha...,” tawa Martin lepas, ”your best friend is my boy friend, Dika...!” gemas Martin menjawil pipi halusnya. ”Don’t ever flirt me again! Biar kata kami LDR...,” hangat mata Martin meneguhkan Dika. ”So, how about Aa Gym latest news...?” jemari besarnya bingung memilih donat, apakah variant berry spears atau blue berrymore. ”Hopely that is not gossip anymore!

1332851382245646204
1332851382245646204

”Iya, bow...,” Dika mengelap bibir berbalur lip balm ber-glitter itu yang baru saja mencicip donat variant copa banana-nya. ”Aa nikah lagi sama Teteh setelah Juli 2011 kemarin sempet cere!” satu gigitan dia sisakan lagi pada donat rasa pisang itu. ”Secara khan bow, Teteh nggak kuat dimadu sama Aa semenjak nikah sama pere janda mantan model ponakan Pak Habibie bernama Rini itu...,” kalimat Dika belum selesai. Sigap Martin memangkas.

So what...?!” nada Martin ditekan sedemikian rupa. Geletar resah merambat di suaranya. ”That is not our business, Dika!” tegas Martin. ”Let them happy with the life choice...,” imbuhnya bijak bestari.

”Iiiih... Martiiin...!” rengekan sissy-nya kumat lagi. Tangan mungil Dika menggelendot manja di lengan bawah kekar Martin. ”Dengerin dulu... karena kita khan pernah mesantren disana... jadi kamu perlu tau dong perkembangan DT...!”

Pardon please...?” Martin menatap Dika heran. ”Oh My Godness, Dika... itu hanya pesantren kilat!” lelaki kekar berharum CK Eternity itu mengulum senyum. ”Only weekend! Dan itu pun sudah enam tahun yang lalu saat kita masih kuliah tingkat akhir di Bandung...!” Martin tergeli memaparkan. Sekedar mengingatkan kembali teman satu kampusnya itu. ”Need to know... itu juga bukan pesantren kilat, but MQ training...!”

Apose itu lah, bow...,” ekspresi Dika nampak tidak mau kalah, ”tapi kamu tetep perlu tahu juga ’kan... biar bagaimanapun kita pernah nyantri walo kilat...,” bibirnya mencang-mencong.

”Baik-buruknya Aa bagaimanapun beliau guru kita, Dika...,” Martin mengalihkan pembicaraan. ”He has ever been teached us!” Martin melirik Tag Heueur yang melingkar di tangan kiri kokoh-nya sekilas. ”Lagian, I am not kepo person...,” tangan kekarnya mengelus-elus lembut tangan terawat Dika. ”’Kepo’ is not good attitude...,” seakan memberi isyarat pada getarannya. ”Everybody has their own private life. We have not to be ’kepo’. Do you like if someone gossipes your self...?

Aku yang menyaksikan adegan itu persis di samping mereka, tertegun. Satu mutiara menyeruak di tengah keramaian mall ini. Di sebuah kedai donat ternama. Apple-ku yang menjadi saksi kesibukan menulis untuk lomba review film Negeri 5 Menara, terhenti sejenak. Iseng aku memberi judul untuk lomba itu dengan: Man Kepo Wa Kepo (Siapa yang Ingin Tahu Sesuatu maka akan Lebih Tahu lagi).

Bibir tipisku mengulas senyum jahil.

SEKIAN

Sumber Gambar:

//1.bp.blogspot.com

//id.openrice.com

Daftar Istilah:

Argyle: motif bentuk wajik atau kotak diagonal yang ditumpuk bagian atasnya dengan kotak diagonal lainnya dalam bentuk garis; Fuchsia: warna pink ke-ungu-an; LDR: Long Distance Relationship (hubungan jarak jauh); Kepo (bahasa Gaul): arti asal “orang-yang-suka-penasaran-dengan-segala-sesuatu”, sering disematkan kepada orang yang selalu ingin tahu masalah pribadi orang lain

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun