Daya Tahan Ekonomi atau Ketahanan Pangan
TELAH tersitir selintas di atas bahwa pertanian itu bergantung kepada kondisi iklim yang stabil. Memang betul bahwa dunia kini telah mengenal teknologi pertanian berdasar iklim artifisial.Â
Dengan cara tertentu kawasan tani dikelola melalui sistem pengaturan suhu hingga curah air yang teratur bahkan mendapatkan kualitas sinar matahari buatan. Namun itu masih bersifat khusus dan baru bisa dikerjakan di dalam skala industri modal besar, dan secara teknis hampir tidak berkenaan dengan andil perbaikan perubahan iklim ataupun pemanasan global karena sistem tani artifisial ini praktis berjalan di ruang khusus yang tertutup dan/atau tidak bersinggungan langsung dengan alam.Â
Selebihnya adalah sifat umumnya yang monokultur bahkan berupa tanaman pendek (sayur misalnya) yang tidak menghasilkan 'kanopi' yang mampu menyerap CO2 ataupun menebarkan udara bersih yang dibutuhkan oleh kehidupan manusia.
Tani yang kita maksud adalah tani tradisional dengan konsep agroforestri yang masih memiliki saling-keterhubungan secara langsung antara tanah, air, udara, dan sinar matahari.Â
Agroforestri merupakan tani multikultur yang berbeda dengan monokultur. Jenis tanaman yang ditanam bersifat beragam, tidak hanya tanaman pendek tapi menanam pula tanaman tinggi atau terkadang disebut pula tanaman keras yang dedaunannya menghasilkan kanopi. Jenis tani inilah yang menurut berbagai ahli sekaligus praxisnya terbukti sangat membantu untuk menahan lajunya kerusakan ekologis.
Dalam pengertian luas atau makro, inilah pertanian yang sedikit banyaknya bisa ikut menyetabilkan iklim sehingga pertanian secara umumnya tidak terganggu, maka tidak terganggu pula ekonomi hasil taninya. Sementara dalam tataran mikro, relatif lebih luas lagi fungsi ekonominya sebab bisa sampai kepada pertahanan ekonomi keluarga.Â
Acuannya sederhana saja, bahwa tidak ada hasil tani yang tidak memiliki nilai jual. Lebih jauh dan lebih penting lagi, di hadapan isu krisis pangan yang kini berdengung tengah mengancam dunia, jenis tani rumahan justru memiliki kekuatan mendasar di dalam penyiapan hingga ketersediaan hasil tani demi ketahanan pangan, tani pekarangan misalnya.
Demikian dalam serba selintas tentang ekonomi tani, lebih rincinya lagi tentu harus dibahas di dalam forum khusus.
Spritualitas Kerja Ekologis
TEORI serta praxis penanggulangan ihwal perubahan iklim serta pemanasan global bisa dikatakan mulai hangat menjadi pembicaraan dunia itu manakala Al Gore baik semasa anggota senat AS sejak 1990an atau semasa menjabat sebagai wakil presiden di masa Bill Clinton (1993-2001) banyak menurunkan tulisan-tulisan terutama di New York Times. Kumpulan tulisannya yang dibukukan dengan judul "An Inconvenient Truth: The Planetary Emergency of Global Warming and What We Can Do About It" dinyatakan sebagai best seller atau buku terbitan NYT terlaris #1. Ia sempat menyalonkan diri untuk pemilihan presiden AS pada tahun 2000, namun dikalahkan secara kontroversial oleh George W. Bush.Â