Memahami Seni dari Obrolan Keseharian #2
Oleh: Herry Dim
SUATU sore datanglah dua orang muda. Salaseorang dari mereka membuka percakapan dengan menyampaikan ke"galau"annya.
"Wahai Jawinul, maaf kami yang sedang galau alias bingung," kata Pemuda 1.
"Apa yang membingungkan kalian?" Tanya Jawinul.
"Takhabis pikir, mengapa orang-orang saling serang bahkan berbunuhan atas nama Tuhan?" Pemuda 2 balik bertanya.
"Kenapa harus pusing, bukankah itu di luar urusan kalian? Atau, apakah kalian menjadi bagian dari perseteruan hingga berbunuhan itu menjadi kebingungan kalian?" Pancing Jawinul untuk mendapatkan kejelasan.
"Bahkan jika tidak ada sangkut pautnya dengan diri saya, itu tetap saja mengganggu. Atas nama Tuhan dari agama berbeda terbukti begitu abadi saling serang di berbagai negeri. Eh, atas nama Tuhan dari agama yang sama pun ternyata bisa saling gasak. Itu nyata sekali sangat mengganggu pikiran. Saya sampai membayangkan atau berharap mungkin akan lebih baik kalau tidak ada Tuhan, tidak usah ada agama," demikian urai Pemuda 2.
"Ya, itulah yang membuat kami galau," kata Pemuda 1 menandaskan.
"Apakah Tuhan-tuhan mereka itu pun ikut berseteru, ikut saling serang, dan ikut saling bunuh?" Tanya Jawinul.