Mohon tunggu...
Herry Darwanto
Herry Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menikmati hidup yang berkualitas

Penyuka musik keroncong & klasik, gemar berkebun, penggemar jajan pasar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dekati Rakyat Tunjukkan Kesederhanaan

13 Mei 2019   23:27 Diperbarui: 14 Mei 2019   05:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi tradisi bahwa para pejabat tinggi negara selalu mengadakan acara buka puasa bersama dengan mengundang para pejabat lain. Beberapa hari yang lalu Ketua MPR Zulkifli Hasan melakukan hal itu, Senin malam 13/5/2019 kemarin giliran Ketua DPR Bambang Soesatyo.


Presiden terlihat hadir dalam acara-acara itu, demikian pula beberapa tokoh elit. Presiden sendiri telah terlebih dahulu mengundang para pejabat tinggi negara dan elit politik untuk berbuka puasa di istana negara pada awal bulan Ramadhan.

Dapat diduga bahwa dalam acara itu selalu dihidangkan makanan yang serba enak, dengan variasi dan jumlah yang berlebih. Jika pada saat datang, perut para undangan dalam keadaan kosong, pada saat pulang pasti sudah penuh terisi dengan makanan bergizi.

Suasana tempat buka puasa bersama pun dihias sedemikian rupa sehingga seperti pesta atau kondangan kawinan. Mungkin acara buka bersama dilakukan di hotel atau restoran berkelas.

Bisa dipastikan bahwa para pejabat itu juga mengadakan acara serupa dalam lingkungan masing-masing. Para menteri/kepala lembaga berbuka puasa dengan seluruh stafnya. Pejabat eselon 1 melakukan hal yang sama untuk staf di unit kerjanya. Demikian juga pejabat di bawahnya.

Tidak ada yang salah dengan acara itu. Tujuannya untuk mempererat silaturahmi dalam suasana hati yang lebih suci untuk menghalau berbagai pikiran negatif yang ada.

Dengan keakraban yang meningkat maka komunikasi yang membeku diharapkan menjadi cair. Berbagai urusan pemerintahan pun diharapkan semakin lancar.

Namun acara yang sering diliput televisi ini justru mempertontonkan kemewahan dari para petinggi negara terhadap rakyat yang sebagiannya masih hidup dengan sangat sederhana.

Apalagi secara kebetulan acara ini terjadi setelah pemilu baru saja usai, dimana suara rakyat menjadi rebutan para kontestan. Maka perasaan rakyat dapat terusik, merasa ditinggalkan pemimpinnya ketika menyaksikan para pejabat negara bersuka cita menikmati hidangan buka puasa itu.

Alangkah baiknya jika acara demikian dibuat lebih sederhana dengan mengundang sekelompok warga masyarakat seperti para veteran, guru, petani, dan lain-lain sebagai wakil dari sebagian rakyat negeri ini.

Hal itu untuk menunjukkan kedekatan pemimpin dengan rakyat, bahwa pemimpin tidak melupakan rakyat, tidak menjauhinya, apalagi meminggirkannya.

Semoga ke depan para penyelenggara negara lebih peka dan peduli dengan keadaan rakyat yang menjadikannya pejabat negara. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun