Mohon tunggu...
Herry Darwanto
Herry Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menikmati hidup yang berkualitas

Penyuka musik keroncong & klasik, gemar berkebun, penggemar jajan pasar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Isu Energi dalam Debat Pilpres Kedua

12 Februari 2019   04:36 Diperbarui: 12 Februari 2019   04:37 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu perlu diberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu, dan juga untuk masyarakat di daerah-daerah terpencil. Masalahnya, pemberian subsidi BBM cenderung tidak tepat sasaran sehingga memboroskan keuangan negara.

Maka pertanyaan ketiga yang perlu dijawab oleh kedua Paslon adalah: Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat di daerah terpencil dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok energinya, baik BBM maupun listrik.

Isu lain adalah mengenai jenis energi bersih apa yang perlu difokuskan di Indonesia, apakah tenaga angin seperti di Denmark, tenaga surya seperti di China, tenaga panas bumi seperti di Selandia Baru, tenaga nuklir seperti di Perancis dan Jepang? Ataukah Indonesia perlu mengembangkan berbagai jenis energi sesuai dengan potensi yang tersedia?

Itulah beberapa hal yang kemungkinan akan dibahas dalam debat kedua Pilpres 2019. Kita berharap agar dalam debat nanti kita dapat memahami apa gagasan politik dari kedua Paslon dalam bidang energi. Tentunya kita akan lebih menghargai Paslon yang mempunyai visi dan rencana yang lebih jelas, lebih realistis dan lebih bermanfaat bagi kita bersama.

Mari kita saksikan debat kedua nanti dengan cermat dan obyektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun