Seperti halnya kota-kota lain di banyak negara, Tel Aviv memanfaatkan internet untuk mempermudah layanan pemerintah bagi warganya. Namun bedanya, Pemerintah Kota Tel Aviv melakukannya secara lebih baik dari berbagai kota lain sehingga menerima World Smart City Awards sebagai juara pertama pada tahun 2014.
Faktor utama diperolehnya pengakuan internasional itu adalah keputusan Pemkot Tel Aviv untuk mengubah pola komunikasnya dengan warga kota. Pada tahun 2011, Pemkot Tel Aviv membentuk kelompok-kelompok diskusi diantara warga kota untuk mendengarkan keluhan dan kebutuhannya.
Hasil dari diskusi-diskusi ini membulatkan tekad Pemkot Tel Aviv untuk mengembangkan budaya pelayanan pemerintah yang baru, yaitu menekankan transparansi, kepercayaan, dan pemerintahan tingkat lokal yang dimotori oleh warga.
Untuk itu Pemkot mengembangkan aplikasi telpon pintar agar warga kota usia dewasa dapat mengakses berbagai layanan pemerintah kota dengan mudah. Â Platform interaksi berbasis internet yang disebut DigiTel Residents Club ini menjadi sarana Pemkot untuk memberi informasi kepada warga terhadap berbagai hal penting yang perlu diketahui warga, seperti pendaftaran sekolah, penutupan jalan sementara, layanan persampahan, undangan menghadiri acara, dan sebagainya.
Dengan DigiTel ini pula warga dapat memberi informasi tentang berbagai masalah yang terjadi di lingkungannya. Warga juga dapat memberikan umpan balik tentang sarana bermain anak-anak, pelayanan klinik, dan lain-lain. Dengan kartu DigiTel ini warga juga bisa mendapat diskon untuk tiket teater dan bioskop, sewa kendaraan bersama, sewa peralatan berenang, dan berbagai layanan pemerintah kota lainnya.
Sejak dirintis tahun 2013, DigiTel Residents Club telah digunakan oleh 200 ribu warga kota, sekitar 60 persen dari semua penduduk kota yang berhak (berusia 13 tahun lebih). 250 lebih staf Pemkot dikerahkan untuk melayani warga dengan masalah masing-masing. Agar dapat menjangkau semua warga, Pemkot menyediakan fasilitas wifi gratis yang tersebar di 80 pusat-pusat aktivitas penduduk.
Dengan platform komunikasi yang mudah, cepat dan mencakup banyak urusan ini, partisipasi warga kota semakin luas dalam membangun, merawat dan mengembangkan kota. Keterlibatan warga dalam kehidupan kota semakin beragam, dan kepuasan warga kota terhadap Pemkot tercatat semakin tinggi.
Pemkot menganggap warga kota memiliki kearifan, karena lebih paham akan apa yang terjadi di lingkungannya. Oleh sebab itu mereka perlu didengar dan diperhatikan. Data yang dihimpun kemudian menjadi bahan untuk menyusun kebijakan agar lebih sesuai dengan kebutuhan warga setempat.
Itulah salah satu kiat Pemkot Tel Aviv dalam menghormati dan menghargai warganya. Bagaimana dengan kota Anda? Semoga lebih baik.--
Sumber:
http://www.urbangateway.org/news/how-does-city-become-smart-lessons-tel-aviv
https://www.tel-aviv.gov.il/en/WorkAndStudy/Documents/SMART%20CITY%20TEL%20AVIV.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H