Kedua, iklim investasi masih belum baik. Tingkat kemudahan berbisnis di Bangladesh menurut data Bank Dunia cukup rendah, yaitu ke-177 dari 190 negara. Beberapa indikator kemudahan berbisnis yang masih buruk adalah antara lain proses memulai usaha baru (19,5 hari), mengurus sambungan listrik baru (428 hari), mengurus izin konstruksi (244 hari).
Ketiga, Bangladesh juga menghadapi masalah korupsi. Dalam peringkat indeks persepsi korupsi tahun 2017 Bangladesh menempati urutan ke 143 dari 183 negara. Diantara negara-negara Asia Pasifik, Bangladesh hanya lebih baik daripada Kamboja, Korea Utara dan Afgnistan.
Jika pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina dan rakyat Bangladesh dapat menjaga stabilitas politik di dalam negeri, maka tidak mustahil Bangladesh akan muncul menjadi anak macan baru dari Asia selatan.-