Kosta Rika adalah negara di Amerika Tengah yang menunjukkan banyak keistimewaan. Pada tahun 2007 Pemerintah Republik Kosta Rika bertekad untuk menjadi negara netral karbon pada tahun 2021. Tahun 2015 sudah 93% energi listrik nasional dibangkitkan dari sumber-sumber terbarukan.
Pemerintah juga serius mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan pada bidang-bidang lain. Pajak polusi dikenakan untuk menghukum pemilik industri dan perorangan yang membuang kotoran, limbah pabrik, bahan kimia, dan zat-zat pencemar lain ke badan sungai dan danau. Pada tahun 1996, Undang-Undang Kehutanan memungkinkan pemerintah memberikan insentif finansial langsung kepada pemilik lahan pertanian yang melakukan upaya pelestarian lingkungan. Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi praktek penggundulan hutan dan meningkatkan kesadaran petani dan pekebun akan manfaat penjagaan hutan bagi ekonomi dan kehidupan sosial (seperti pengurangan karbon, tersedianya sumber air minum, perlindungan keanekaragaman hayati, merawat keindahan alam). Angkutan umum mulai banyak menggunakan listrik, bukan BBM lagi.
Berbagai upaya pemerintah tersebut menyebabkan pamor Kosta Rika dalam perlindungan lingkungan cukup melejit. Kosta Rika menempati posisi ke-42 diantara negara-negara di dunia (sebagian besar negara maju) dan urutan ke-3 di antara negara-negara Amerika Latin dalam Indeks Kinerja Lingkungan 2016. Sebelumnya pada tahun 2014 Kosta Rika menempati posisi ke-3 dari 60 negara yang tercakup dalam Global Green Economy Index. Jauh sebelumnya pada tahun 2009 Lembaga nirlaba New Economics Foundation (NEF) menobatkan Kosta Rika sebagai negara terhijau di dunia.
Kosta Rika memang memiliki kondisi ideal untuk menjadi negara bebas polusi. Negara ini memiliki belasan gunung aktif yang menyimpan potensi energi panas bumi. Kosta Rika juga berada dekat jalur khatulistiwa yang mendapat paparan sinar matahari berlimpah sebagai sumber energi yang abadi. Selain itu Kosta Rika mempunyai wilayah laut dengan angin dan ombak yang dapat diubah menjadi energi. Hal lain yang membuat penduduk Kosta Rika semakin sadar lingkungan adalah tingkat pendidikan yang relatif tinggi dan jumlahnya yang relatif kecil, yaitu sekitar 4,5 juta orang.
Sebetulnya dari sisi budaya, penduduk Kosta Rika tidak berbeda banyak dengan penduduk negara-negara Amerika Latin, bahkan dalam beberapa hal kurang bernasib baik. Walaupun komunitas berbasis pertanian sudah tumbuh sejak 5.000 tahun sebelum masehi, namun penduduk asli Kosta Rika hidup berpencar-pencar sehingga tidak membentuk kota-kota yang besar seperti di negara-negara tetangganya.
Kosta Rika baru mulai berubah dengan datangnya Christopher Columbus dari Spanyol pada tahun 1502, yang disusul dengan gelombang migrasi berikutnya setelah mengetahui di sana banyak emas dan barang tambang lain. Karena pusat koloni Spanyol di Amerika Tengah berada di Guatemala, maka posisi Kosta Rika yang berada di bagian paling selatan wilayah jajahan Spanyol menjadi terabaikan. Lebih malang lagi ketika Spanyol melarang penduduk Kosta Rika untuk melakukan hubungan dagang dengan negara tetangga terdekatnya Panama. Selama bertahun-tahun Kosta Rika menjadi bangsa paling miskin diantara bangsa-bangsa lain di Amerika Latin. Setelah Spanyol kalah perang melawan Meksiko yang berjuang memerdekakan diri dari Spanyol pada tahun 1821, maka Kosta Rika pun menjadi negara merdeka.
Saat ini demografi Kosta Rika terdiri dari 83% penduduk kulit putih, 6% campuran kulit putih dan Afrika, 2% suku asli, sisanya pendatang dari Asia (mayoritas China) dan dari benua lain. Dari segi agama, sekitar 70% penduduk Kosta Rika menganut agama Katolik, selebihnya Protestan (13%), Budha dan lain-lain (4%). Cukup banyak juga penduduk Kosta Rika yang menyatakan diri Atheis (11%). Kebebasan beragama memang dijamin oleh konstitusi Kosta Rika.
Kualitas hidup penduduk Kosta Rika termasuk yang terbaik diantara negara-negara Amerika Latin. Indeks Pembangunan Manusia yang disusun UNDP menempatkan Kosta Rika pada peringkat ke-69 dari 188 negara pada tahun 2015. Tingkat kesenjangan manusia (diukur dengan coefficient of human inequality oleh UNDP) juga rendah (19,1), lebih baik daripada negara-negara Amerika Latin (23,2).
Kosta Rika cukup unik karena tidak memiliki tentara, yang dilikuidasi pada tahun 1949. Tidak banyak negara lain yang tidak mempunyai kekuatan militer. Mungkin karena tidak berniat untuk bermusuhan dengan negara-negara sekitarnya, Kosta Rika justru menjadi tempat tujuan migrasi penduduk dari negara-negara lain.
Dari aspek ekonomi politik, Kosta Rika berbeda dengan kebanyakan negara Amerika Latin lain karena lebih condong pada kapitalisme. Namun hubungan dengan negara-negara sosialis tidak terganggu dengan pilihan sistem ini, terbukti dengan hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat antara Kosta Rika dengan China dan Rusia. Hubungan dengan Kuba, negara paling sosialis di dunia, dipulihkan pada tahun 2009 setelah sempat beku selama 47 tahun.
Sehat dan bahagia
Hal unik lain dari Kosta Rika adalah pencapaiannya yang selalu menonjol dalam peringkat kebahagiaan negara. Dalam Indeks Planet Bahagia (Happy Planet Index) Kosta Rika menempati posisi teratas pada tahun 2009 dan 2012. Indeks ini mengukur kesehatan dan kebahagiaan per satuan input lingkungan. Banyak jurnal ilmiah menyoroti keunggulan Kosta Rika dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dibandingkan negara-negara di Amerika Latin kecuali Kuba.
Angka Harapan Hidup Kosta Rika (79,4 tahun) adalah kedua tertinggi di seluruh negara di benua Amerika, dan lebih tinggi dari Angka Harapan Hidup Amerika Serikat (79,1 tahun) yang penduduknya lebih kaya. Kosta Rika menjadi tujuan warga negara lain untuk berobat karena kedekatan lokasi, layanan medis yang berkualitas, dan biaya berobat yang lebih rendah.
Tingkat kesehatan penduduk Kosta Rika diperkirakan akan semakin baik dengan ditetapkannya pembatasan merokok yang ketat pada tahun 2012. Melengkapi kualitas kesehatan penduduk yang tinggi, Kosta Rika juga menonjol dalam aspek keadilan sosial. Posisinya dalam peringkat kemajuan sosial (Social Progress Index) 2016 cukup baik (ke-28), melampaui peringkat negara-negara lain di Amerika Latin.
Mungkin penyumbang utama tingkat kebahagiaan masyarakat Kosta Rika adalah alamnya yang indah beriklim sejuk, disamping cara pandang masyarakatnya terhadap kehidupan. Dalam Indeks daya Saing Perjalanan dan Pariwisata tahun 2011, Kosta Rika menempati peringkat ke-44 dunia dan ke-2 diantara negara-negara Amerika Latin, setelah Meksiko. Sub-indeks sumberdaya alam dari indeks tersebut menempatkan Kosta Rika pada posisi ke-6 dunia.
Memang daya tarik wisata Kosta Rika bukanlah warisan budaya seperti negara-negara tetangganya, namun flora, fauna dan lingkungan alam. Seperempat wilayah negara merupakan kawasan lindung yang dijaga ketat oleh SINAC (the National System of Conservation Areas). Kosta Rika juga mempunyai kepadatan spesies yang terbesar di dunia. Terkait dengan perlindungan spesies, pemerintah Kosta Rika membuat kebijakan melarang perburuan binatang untuk rekreasi pada tahun 2012, negara pertama di Amerika Latin yang melakukan hal itu.
Dari berbagai aspek menonjol Kosta Rika sebagaimana diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa Kosta Rika adalah negara yang masyarakatnya berbahagia, karena alamnya yang indah, masyarakatnya berpendidikan, pemerintahnya mengedepankan kesehatan warga dan menjaga keharmonisan dengan negara lain, serta kebijakan lingkungan yang diimplementasikan secara konsisten.
Kosta Rika memang bukan negara semaju negara-negara Barat. Pendapatan per kapitanya tahun 2011 (USD 13,4 ribu) bahkan lebih rendah daripada pendapatan per kapita negara-negara Amerika Latin (USD 14,2 ribu). Namun bagi masyarakat Kosta Rika, kemajuan ekonomi bukan satu-satunya capaian yang ingin dikejar. Negara dan bangsa Kosta Rika agaknya lebih mengutamakan kehidupan yang harmonis dengan alam, dan dengan negara serta masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini prestasinya melampaui banyak negara lain.
Apakah keadaan ini akan bertahan hingga di masa depan, tidak ada yang tahu. Namun jika ingin mewujudkan negara yang sejahtera, seimbang antara ekonomi, sosial dan lingkungan, maka Kosta Rika dapat menjadi salah satu contoh yang baik.
--o0o--
Sumber:
[1] Wikipedia (en.wikipedia.org)
[2] Global Metrics for the Environment, 2016 Report (www.epi.yale.edu)
[3] The Happy Planet Index 2016, New Economics Foundation (www.happyplanetindex.org)
[4] Human Development Report 2015, UNDP (hdr.undp.org)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H