Banyak orang bilang
musik rock musiknya anak muda
Dimanapun mereka berada
Musik rock selalu bergema (Rock bergema, ROXX)
Penggalan lirik lagu Rock Bergema dari band Roxx yang sangat penomenal ini seolah meyakinkan kebenaran bahwa musik rock pasti akan selalu lestari dan bergema selama bumi ini masih berputar.
Bagi anak muda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yaitu salah satu Kabupaten yang berjarak sekitar 165 KM di sebelah utara pusat Provinsi Kalimantan Selatan, kalau membicarakan tentang musik rock, dapat dipastikan akan menghubungkannya dengan nama Trada Rock Band, band lokal yang yang sampai sekarang ini tetap eksis dan mengisi panggung-panggung hiburan di Bumi Murakata dan kabupaten lain di Kalimantan Selatan serta provinsi-provinsi tetangga.
Harris Hakka, leader band dan Gitaris yang selain dirinya di band sekarang ini juga beranggotakan Dayul Trada(Vokal), Munir (Bass), Aan (Lead Guitar), Fauzar (Keyboard), dan Ronny (Drum) ini mengungkapkan bahwa, Trada pada awalnya berawal dari pertemanan semasa sekolah lanjutan atas tahun 90-an yang mempunyai kesenangan yang sama akan seni musik.
“Kalaupun Rock yang dipilih, ini tak lepas dari selera kami yang memang menyenangi musik rock,dan kebetulan pula di tahun-tahun akhir 80-an tersebut sedang gencar-gencarnya festival-festival musik rock yang diselenggarakan baik berskala lokal atau nasional,” ungkapnya, saat ditemui sasaat sebelum penampilan Trada dalam Barabai Expo 2016 yang diselenggarakan di Stadion Mandingin, Sabtu malam(24/12/16).
Ia juga mengenang, dari pertemanan mereka ini, diawal tahun 1991 mereka sepakat membentuk sebuah band untuk mengikuti festival musik rock yang akan diselenggarakan di GOR Barabai. Jadwal latihan pun disusun, namun pada saat itu di kota Barabai masih belum ada studio musik yang menyewakan peralatan musik, maka jadilah rumah di simpang 3 Ulama Barabai yang merupakan tempat berkumpul mereka itu sebagai tempat latihan.
“Rumah itu sebenarnya tempat tinggal Wahab, gitaris pertama Trada.tempat itu dipilih karena kamarnya wahab cukup luas, sehingga mampu menampung kami,” ujarnya.
Ditambahkannya, saat itu masih belum terpikir memberi nama apa dengan band yang mereka bentuk itu, hanya saja mereka mulai rutin latihan ditempat itu dengan alat musik yang ada, dan benar-benar apa adanya.
“Dayul kebagian nyanyi, Wahab memainkan gitar angin, Udin Garbus memainkan gitar angin namun hanya senar 6 sampai 4 seolah-olah bass, saya memainkan keyboard mini, dan Rubi karena tak ada drum jadilah ia pemukul meja,” kenangnya.
Namun disampaikannya, Formasi awal ini tidaklah berlangsung lama, Udin Garbus mengundurkan diri, dan Munir yang kebetulan sering ikut kumpul-kumpul ditempat itupun diminta menggantikannya untuk memainkan Bass di band kelas kamar ini pada saat itu.(Bersambung ke Bag.II tentang sejarah Nama Trada)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI