Pada jaman sekarang, pengalihan isyu adalah contoh-contoh jual beli integritas dalam artikel yang paling banyak kita temukan beberapa waktu ini menyangkut maraknya pergesekan menuju Pilkada Jakarta 2017, misalnya ; isyu sara dipukul oleh isyu korupsi, isyu korupsi kembali diputar arahkan ke isyu sara. Ada apa ini? Nggak usah pusing begitulah cara kerja para provider di media, segala cara memutar-balikkan opini dan fakta adalah hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita, jika kita mau sedikit menyimak kemana arah tujuan isi artikel para Player ini, bahkan jika ada yang lebih jeli maka akan menemukan bahwa isyu yang dititipkan oleh para Provider cenderung sama kepada setiap player pada satu masa, sehingga daya kikis opini akan terasa secara langsung masuk kedalam paradigma pembacanya.
[caption caption="sumber : www.guotesgram.com"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/04/06/integriti-guotesgram-com-570464c4b09273af0585400a.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Saran Gori, baca pakai mata, karena kalau pakai tangan namanya makan, lalu cermati mengunakan sisi pikir kita dan cerna dengan feeling apa sisi terpendam yang ingin disampaikan si penulis Artikel, agar kita tidak terjebak “tanpa sadar” menjadi objek tunggangan kepentingan bagi si Player untuk mencapai target dari Providernya. Ingat kadang opini yang salah, sesat namun dipaksakan demi kepentingan, tetapi disebarkan secara terus menerus, percayalah akan mampu menyebabkan kita merubah pola pikir kita sehingga berlawanan dengan nurani tempat bersemayamnya “sang integritas”.
Hal ini menjadi penting karena kita adalah individu yang ingin menikmati kebebasan beropini di Kompasiana yang spesial ini dengan penuh kesadaran dan passion kita sendiri, karena coba bayangkan betapa akan gondoknya kita jika tahu bahwa kita sedang ditunggangi oleh mahluk-mahluk yang sedang menikmati tetesan-tetesan materi dari para Tuan-tuannya, sedang disisi lain kita “tanpa sadar” dijadikan dayang-dayang para Boneka-boneka opini pascabayar ini.
Oleh karena itu, mari mulai sekarang kalian, iya kalian para kompasianer yang terkenal kecerdasannya diseantero media online nusantara, kembali rapatkan barisan menjaga komunitas besar kita ini pada esensi sejatinya menjadi tempat share dan connecting yang bernuansa lebih harmonis dalam menerima kebebasan berpendapat dan beropini, serta tidak memaksakan diri dengan stigma-stigma negatif layaknya para Player yang kerap terengah oleh desakan Providernya, Yesss... Merdeka!!!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk para Kenthirer : Apakah kalian para kenthirer rela ditunggangi boneka-boneka yang bau ini...?
Gorilla Merah lebih memilih ditunggangi oleh bidadari wangi, yang bersarang dalam imaji bebas dalam ceruk otaknya, walau bodoh tapi bebas berkompasiana tanpa harus main boneka-bonekaan... emangnya eike cowok apaan wakakakakakakak.
Salam Taikebo…….. Bibir kenthir crotttttttttt
[caption caption="sumber : planetkenthir"]