Mohon tunggu...
Herry FK
Herry FK Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Si BODOH... yang berharap menemukan pencerahan dari seberkas cahaya ilmu di Dunia. Kuserahkan separuh jiwa pada asinnya air laut yang melekat dikulitku ~ KENTHIR 049 ~

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjawab Teka-teki King Maker Ahok di Jalur Independen

17 Maret 2016   02:40 Diperbarui: 20 Maret 2016   12:42 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Langkah Kalkulasi yang meyakinkan ini saya percaya ada dikepala King maker, apabila 10% dukungan KTP telah diterima oleh Ahok maka kemungkinan suara yang ada ditangan minimal adalah 20%, belum lagi ditambah dengan swing voter yang memakan umpan opini King Maker di media-media mainstream maupun media sosial, karena elektabilitas Ahok yang tinggi saat ini tentu saja langkah melalui jalur independent adalah jalur yang paling menguntungkan.

Yang kedua saya juga melihat, dengan dinginnya PDIP setelah ditolak sepihak tentu ada something disana, mari kita tunggu PDIP pasti akan memajukan calonnya sendiri. Lho... bukannya tadi diatas saya sempat mengatakan bahwa PDIP kemungkinan mendukung secara underground Ahok for DKI 1..?

Majunya PDIP dengan calonnya sendiri, sebenarnya adalah salah satu bentuk dukungan bro.... mari kita berhitung :

Jika minimal kalkulasi saya diatas melenceng sedikit menjadi  25% suara, dengan semakin banyak calon yang maju kemedan perang, maka semakin pecahlah suara-suara yang akan dihimpun oleh para calon. Misal calon PDI-P raup 10%, calon B raup 15%, calon C dapat 10%, calon D raup 20%, maka kans Ahok untuk bermain di dua putaran akan sangat besar karena dengan pecahnya suara, maka Ahok unggul dibanding calon-calon lainnya.

Jujur pendapat saya diatas bertentangan dengan para pengamat yang menyatakan bahwa kemungkinan Ahok akan kalah jika Pilkada menjadi dua putaran, padahal justru dengan bermain di dua putaran Ahok sebagai incumbent punya waktu untuk menguatkan kaki-kakinya melalui langkah-langkah King Maker, karena permainan satu putaran justru berat dilalui Ahok karena mesin politik tidak bekerja secara komprehensif untuk memenangankannya, sehingga kemenangan Ahok nantinya benar-benar ada dipundak king maker si Elit Teman Ahok. Disisi lain dengan bermain di dua putaran, calon lawan butuh nafas dan sumberdaya dua kali lipat untuk tetap maju atau tumbang ditempat wakakakakak.

Singkatnya begini, apabila Ahok menang diputaran pertama dengan persentase diatas calon lain, maka secara psikologis massa akan menilai bahwa Ahok secara nyata didukung oleh banyak orang, sehingga para swing voter yang jagonya Keok kemungkinan akan beralih ke Ahok.

Namun kemungkinan buruk yang dapat terjadi adalah ketika lawan Ahok pada putaran pertama memiliki persentase suara yang hampir sama dengannya, maka siap-siaplah King Maker Ahok untuk lempar handuk dan cuci tangan sebersih-bersihnya dengan sabun.... terusss kaburrrrrrr wakakakakakakakkkkkkk.

 

Salam Bibir kenthir crotttttttttt

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun