[caption caption="Ilustrasi: jwatsonfineart.com"]
Tentu saja mbak Dewi Pagi sebagai teman turut merasakan sedih mendengar apa yang saat ini sedang dirasakan oleh mbak Nadia, tetapi apa daya mbak Dewi Pagi juga tidak tahu harus berbuat apa, karena dia sendiri belum pernah berselingkuh dan mengalami kejadian yang saat ini dialami oleh mbak Nadia.
Akhirnya malam itu, setelah mencurahkan isi hatinya kepada mbak Dewi Pagi, mereka memutuskan untuk pulang ke apartemen mbak Dewi Pagi, karena mbak Nadia menginap disana. Nah malam itu juga mbak Dewi Pagi, memutuskan bercerita dengan Gori Fukebo tentang permasalahan temannya ini, karena mbak DP ingin tahu apa pendapat dari sisi pria... asyeeeem gue berasa laki banget wkakakakakakak.
Setelah menyimak apa yang disampaikan oleh mbak DP tentang permasalahan yang dihadapi oleh temannya, Gori Fukebo berubah jadi Jeng Mona... Clingggg hahahahaha, dan pesan Jeng Mona kepada mbak Dewi Pagi untuk disampaikan ke temannya... crotttkidot :
Pertama : coba kirim pesan yang isinya permintaan maaf kepada Mr.Cuker secara serius, dan sampaikan bahwa tadinya isi chat diatas dimaksudkan hanya sebuah candaan belaka.
Kedua : mbak Nadia harus sadar diri bahwa kekasihnya juga punya kesibukan dalam kesehariannya plus ada keluarga yang senantiasa harus dijaganya pada sisi hatinya yang lain, dan fakta ini telah diketahui oleh mbak Nadia sedari awal, jadi kedepannya mbak Nadia harus mampu memenej perasaannya jika terputusnya komunikasi akibat satu dan lain hal.
Ketiga : coba tanyakan ke mbak Nadia, apakah yang dicarinya dari hubungan mereka selama ini? Apakah mbak Nadia ingin menjalin kembali sebuah ikatan pernikahan atau mbak Nadia mencari kebahagaian yang selama ini luput dinikmatinya sejak tidak memiliki suami lagi?
Jika yang dicarinya pernikahan kembali, agar dia pertimbangkan secara lebih dalam niatnya tersebut, karena mbak Nadia telah gagal dua kali dalam pernikahan sebelumnya, bukan kebahagiaan yang didapatnya tapi justru kesedihan dan kekecewaan jiwa yang tak layak dipikulnya. Apakah mbak Nadia siap untuk terluka ketiga kalinya?
Selain itu, bagaimana nasib keluarga Mr.Cuker, apakah mbak Nadia tega keluarga kekasihnya, anak-anak kekasihnya menanggung luka dan kekecewaan kepada mereka kelak?
Apabila kebahagiaan yang dicari oleh mbak Nadia, rasanya cukuplah hubungan yang telah mereka jalani selama ini, toh dia tidak butuh pendamping yang paripurna, kemapanan dan kemandiriannya sudah lebih dari cukup selama ini, dan hal ini tentu tidak akan menempatkan Mr.Cuker diposisi yang dilematis, toh kadang cinta tidak selamanya harus diikat dalam sebuah komitmen tertulis? Intinya jika mbak Nadia dan Mr.Cuker bahagia, kenapa harus mencari jalan yang berduri...?
Selanjutnya mbak Dewi Pagi agar dapat memahami bahwa saran yang jeng Mona sampaikan diatas, sejujurnya diluar konteks norma agama dan relationship yang baik, namun kadangkala kenyataan pahit harus dapat diterima oleh para wanita seperti mbak Nadia dalam menjalani hidupnya, soal dosa dan hukuman dari Tuhan atas hubungan terlarang mereka, biarlah mereka yang memutuskannya, karena keduanya telah sama-sama dewasa, bahagia dan enaknya cinta kalian nikmati, maka beban moral dan perasaan dosa tak dapat dipungkiri akan kalian nikmati pula........... ehm.