Untuk menunggu tautan bibirmu di sini…
Eaaa…
- Aaaiiih... Semahal apapun gincumu wahai langit...
- Dia tak akan mampu menggantikan semburat hawa dari tiap goresan bibirmu...
Kutak harap gincumu, biarlah bibir itu tetaplah sewarna dgn punggungmu...
Aiih aku tersanjung Goriku yang manis…
akan ku pertahankan kealamian dalam tubuhku demi dirimu…
~ ~ ~…………………………………………………………………. ~ ~ ~
“Sebuah Senggama Aksara di Rimba Fiksi suatu ketika…”
- Oh yah... Langit bolehkah jalang ini bertanya dalam aksara..
Apa yg kau rasakan ketika kecupan berubah menjadi pagutan antara bibirmu dan bibirku...
Iiihhh….
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!