Masalahnya saya kenal banget salah satu dari mereka yang bernama Marlin, coba deh sohib kompasianer bayangin, dia bisa jadi montok, seksi dan cantik itu semua berkat saya. Tapi lihat apa yang dilakukannya, dengan seenaknya dia mengumbar nafsunya, melampiaskan semua hasrat kebinalannya tanpa memandang saya, menggelinjang, berputar, berpelukan sampai guling-guling, dengan lenguhan bersama mahluk-mahluk liar yang bikin hati saya panas, perut saya kembung dan bikin tubuh saya mengurus.
Sungguh kesal rasanya hati ini, tujuan saya memberikan ruang padanya adalah agar dia mampu membuat saya semakin bahagia, semakin mengerti rasanya berbagi dan saya harap suatu hari dia menjadi ibu dari anak-anak yang baik. Dan yang pasti saya wanti-wanti agar nanti dia ikutan KB, anak dua cukup, tapi lihat kelakuannya sekarang berhubungan dengan siapa saja yang mampu memuaskan dirinya, anaknya… iya anaknya benar-benar tidak terurus, bahkan jeleknya lagi anaknya pun mulai ikut-ikutan kelakuan binalnya.
Saya benci, saya marah, saya gondok, dan yang pasti saya menyesal membiarkannya menjadi seperti ini, saya muak, seandainya saya tahu akan jadi seperti ini, tentu sedari masih remaja Marlin si Montok pasti saya gagahi sedari awal, lalu setelah itu saya sterilisasi biar dia tidak memiliki nafsu seperti saat ini… hiks.
Akhirnya, dengan berat hati saya putuskan untuk membinasakan Marlin si Montok, para kekasih liarnya, bahkan anak-anaknya yang sudah mulai tersesat biji seperti ibunya.
Maafkan diriku…. Marlin yang montok, ini terpaksa kulakukan demi cintaku pada diriku.
Maafkan diriku…. Marlin yang binal, ini terpaksa kulakukan agar kebinalanmu tidak mengganggu benakku lagi, ketika membayangkan gelinjangan-gelinjanganmu yang memicu hasratku pula.
Selamat jalan Marlin yang seksi, sampai jumpa dikehidupan berikutnya, rasanya dua biji obat cacing ini cukup untuk memusnahkan kalian semua wakakakakakakakakakakakak.
