Back to Bullshit alias Taikebo Omong kosong malam ini…….
Siapa yang tidak mengenal daster?...... daster itu sederhana, tapi tak sesederhana pemakainya, daster identik dengan wanita, daster identik dengan para istri dan daster identik dengan ibu-ibu, mamah-mamah serta para bunda.
Sebuah omong kosong sederhana malam ini, hasil dari celetukan-celetukan bersama saudari mayaku Nunik Utami Lestari dialam ghaib dan Om Hesya si tampan yang sudah tak muda lagi, disana kami bergurau tentang sebuah kode, kode atas sebuah kemenoran seorang wanita, yang akhirnya berujung dengan topik “daster bolong” yang menjadi favorit dari Om Hesya atas istri terkasihnya.
Kadang sebagian dari pria-pria muda underestimate terhadap para wanita berdaster, tidak fashionable, norak dan ketinggalan jaman. Ahhhh biasalah para anak muda, bahkan saya pun 15 tahun lalu berpikir hal yang sama didalam benak ini, ihhh nggak mancing imaji banget deh kalau ngelihat ibu-ibu berdaster hahahahaha.
Tapi waktu ternyata menjawab lain, usia dan rentang waktu senantiasa mampu merubah siapa kita, apa yang ada dibenak kita dan bagaimana kita menerima realita….. uhuk-uhuk, filsuf kesiangan mode on.
Teruntuk Para Wanita Berdaster ;
Wanita berdaster bukan tanpa alasan, dan alasan pertama yang pasti karena baju daster harganya murah, bisa dibeli dari sisa uang belanja…………. Ini contoh ekonomi kerakyatan demi bangsa dan Negara.
Baju daster itu saya lihat bagaikan pakaian kebesaran bagi seorang istri, tak masalah ukurannya M,L atau XXL daster tetap fleksible dapat dipakai, walau molor sampai ke kaki………… Ini contoh efektifitas dalam berpakaian tak perlu bingung untuk mikirin ukuran bodi dengan ukuran baju hihihi…. Suami seneng istri girang, karena penampakan jendal-jendul akibat faktor usia dan pemakaian bodi yang tidak teratur, yang dilihat oleh mata dapat tertutupi dengan tepat wkwkwkwkwkwkwk.
Wanita berdaster itu menurut saya, adalah tipe wanita yang siap, rajin, cekatan merencanakan dan mengerjakan tugas kedinasannya didalam rumah tangga, apapun yang dilakukan, didapur, disumur ataupun dikasur, pakaian ini selalu suite untuk dikenakan.
Didapur pas lagi masak si baju daster bisa sekalian berfungsi jadi kain lap… wkwkwkwkwkk.
Disumur pas lagi asyik nyuci, terus tangan basah si baju daster bisa sekalian jadi handuk wkwkwkwk.
Terus karena Daster itu baunya khas, bau bini kita tanpa ada embel-embel tambahan parfum apalagi bbm oplosan wakakakakak……. maka nyium baunya ajah sudah bikin pengen wkwkwkwkwkwk. Nah… pas dikasur… ini yang paling saya suka…. Tinggal tarik…. angkat…. Landasan available untuk dilandingin, sungguh efektif dan tanpa ba bi bu…. Pokoknya blesss wkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkwk.
Akhirnya…. Obrolan Taikebo kita malam ini diputuskan tanpa kesimpulan yang jelas, tapi walau demikian harus tetap disimpulkan apapun kondisinya, bahwa Daster tidak ada hubungannya dengan Jokowi Lovers atau pun Haters wakakakakakakakakakak salah artikel coiiiii….. wakakakakakak.
Intinya…… Daster itu adalah pakaian sederhana yang sudah mewujud menjadi salah satu kultur gaya berbusana para wanita kita, wanita-wanita Indonesia, namun daster tidaklah sesederhana penampilannya, karena daster bagaikan pakaian kebesaran bagi istri-istri kita, pakaian dinas bagi ibu dari anak-anak kita sang penjaga maruah keluarga, yang akan mewarnai bangsa ini sekarang ataupun dimasa akan datang.
Soooo jangan sungkan untuk berdaster, asal jangan dipakai kondangan wakakakakakakakakakakak.
Salam Taikebo untuk kalian semua hahahahahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H