Mohon tunggu...
Herry FK
Herry FK Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Si BODOH... yang berharap menemukan pencerahan dari seberkas cahaya ilmu di Dunia. Kuserahkan separuh jiwa pada asinnya air laut yang melekat dikulitku ~ KENTHIR 049 ~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Setrum Nafsu Goyang Dangdut? (27+)

26 April 2013   01:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:35 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aaahhhkkkkh.... yeahhh.... akhirnya bisa beronani pikiran di Kompasiana lagi sembari melepaskan penatnya otak akibat pilihan mudah selesaikan tugas nguli atau penjara? Terima kasih untuk Pakde Kartono yang telah menggunakan koneksinya di KPK, sehingga akhirnya masalah goyangan sempak yang menimpa HFK akhirnya teratasi dengan makcrot (*KPK : Kumpulan Perempuan Krenyes kinyis kinyis hahahahahaha).

Bicara soal goyangan, maka sebagai Indonesianer, Kompasianer dan Kenthirer tentu kita sudah tidak asing lagi tentang hal tersebut, sebab goyang dangdut bagai keping ritmik dari keseharian yang bikin keranjingan sampai berasa kesetrum.

Berasa kesetrum? Kesannya berasa dilebay-lebaykan tapi itulah kenyataannya apabila kita coba menikmati secara harfiah gerakan-gerakan dari goyangan penyanyi idaman kita yang sedang meliuk bersama desahan suara dari lagu yang dinyanyikannya........ uhuk uhuk... jadi ingat salah satu satu klip favorite saya dengan judul lagu “Ojos Asi” dinyanyikan Shakira plus goyangan khasnya yang benar-benar mampu membangkitkan keinginan saya untuk menggoyang dan digoyang (*bagi para penyuka lagu-lagu Shakira tentu merasakan mistisnya setiap desahan plus goyangan Shakira mode on hahahahahaha).

Walaupun ada sebagian orang menganggap goyang dangdut beraroma kampungan, namun membahas evolusi goyang dangdut jauh lebih menarik dibandingkan curhat FK tentang nikmatnya setiap ritmis goyangan Shakira yang bikin nyentrum hahahahahaha.

Sebelum menjawab pertanyaan artikel ini tentang sesuatu dibalik setrum nafsu goyang dangdut, maka tidak ada salahnya beronani imajinasi membayangkan tingkat klik seksual pada varian goyang dangdut dimasa orde reformasi seperti goyang ngebor, goyang ngecor, goyang gergaji,  goyang itik, goyang bebek, goyang pinguin dan terakhir bahkan ada goyang uget uget hahahaha, tapi menurut kenthirleak’s hanya terdapat dua tipe goyang dangdut jika ditilik dari sisi tipe goyang sehingga menentukan level dorongan setrum nafsunya....... clottkidot :

#1.Goyang Ngebor ala Inul, Ngecor ala Uut Permatasari dan goyang Gergaji ala Depe kalau diperhatikan secara seksama sesungguhnya masuk tipe goyang power alias goyangan yang menekankan kekuatan, kecepatan ritmis dan dinamisasi pinggul plus ritmis bokong yang seakan-akan mampu mematahkan gagang tongkat bisbol seorang pria perkasa sekalipun,  sesungguhnya tipe goyangan ini kurang begitu ekspresif, sehingga berasa kurang impresif otomatis menyetrum imaji nafsu seksual hahahahahaha (*opini pribadi Wepe dan Amaluddin Erte banget nih, akibat takut cedera otongnya yang KW2 wakakakakakkkk).

#2.Berbeda dengan goyang Ngebor, Ngecor dan Gergaji diatas yang mengambil inspirasi dari kegiatan fisik, maka goyang Bebek, goyang Itik dan goyang Pinguin yang terinspirasi oleh unggas ini cenderung lebih ekspresif memancing setrum imaji nafsu, karena gerakan gerakan dari goyang ini dilakukan dengan slow, seakan-akan menggambarkan terjepitnya gagang tongkat bisbol dalam kondisi terlembut dalam kekerasannya yang lembut hahahahahaha (*opini pribadi Tamzi dan Arke yang biasa show on the jamban with sabun colek yang selembut mentega wakakakakakakakkkk).

Selain goyangan diatas dijaman reformasi kita sering mendengar istilah goyang kursi kekuasaan yang paling ditakuti oleh para pejabat yang berkuasa karena goyangan kekursi dapat berakibat kaki kursi patah yang kalau salah-salah dapat menyebabkan setrum nafsu menjadi stroke nafsu sang pejabat.

1366915686524418142
1366915686524418142

Dan menurut Pakde Kartono Bret Pret solusi bagi para Pejabat ini adalah silakan menikmati salah satu goyangan cukup populer di Planet Kenthir yaitu Goyang Gocap alias Goyangan Cabul Ala Pakde wakakakakakakakakak dijamin akan bebas dari sorotan KPK perihal korupsi dan terhindar dari stroke akibat kekuasaan, tapi ingat kalau mau menikmati Gocap harap jangan sambil nunggu duit 40 M bersama si Mahapaha bertarif 10 juta semalam, karena dapat menyebabkan Gocap jadi Gondok alias Goyangan mondok sampai gondok di Bui KPK wakakakakakakakak.

Sebelum tambah ngawur bin ngelantur bin ngibul, balik kejudul postingan diatas yang bermakna ada apa dan kenapa goyang dangdut dapat menyetrum nafsu seksual seseorang ‘khususnya pria’ ?

Jawabnya sederhana :

“Karena terjadinya batang hidung dan gagang stik kita dalam prosesnya melibatkan urusan digoyang dan menggoyang, sehingga sebagian dari kita ‘kenthir nggak kenthir’ apabila menyaksikan tayangan goyangan ritmis penari salsa, tango, bellydance dan dangdut, apalagi striptease dijamin otomatis terdorong secara alamiah mengalami konsleting yang berakibat tersetrumnya nafsu seksual hahahahahahaha”

Disanalah posisi goyangan berada diantara proses dan imaji cinta asmara wakakakakakakak. Sialnya bagi yang sedang puasa menggoyang tapi masih juga nonton video klip Shakira, selain berasa tambah nyetrum disatu sisi, disisi lain bikin otak dan otong jadi bentrok kepentingan antara Alipe Atau Waw?

Salah-salah bisa Wadaw...... cedera tangan sampai cedera kantong bro..... wakakakakakakakak.

13669157531152531977
13669157531152531977

Wakakkakakakakakak Salam Bibir Kenthir Crottt wakakakakakakakak

1366915730282469220
1366915730282469220

Ilustrasi : my editing collection

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun