Nggak sia-sia punya kawan baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal baik yang langsung maupun tidak langsung, baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan… yang selalu siap memberikan semangat dan menyadarkan tentang eksistensi diri dan cara memandang diri sendiri dari sisi lain yang kadang terlupakan untuk disyukuri……….ehm, seperti biasa ingin pula rasanya berbagi keberuntungan padamu wahai kawanku.
“Kawan…. Jika dihayat-hayati itupun kalau dirimu masih bisa menghayati dan mau menghayati, kita tuh beruntung banget ya? masih bisa bangun pagi hari ini, masih bisa menarik napas, dan tersadar bahwa kita masih hidup. Walaupun bau iler yang membangunkan ente sedikit wah…. tapi nikmat umur udah mulai harus dihayati sedari pagi ini, karena banyak banget yang mungkin semalam atau pagi ini udah keburu daftar masuk UNABA…. Universitas Alam Baka dengan gelar sarjana “ALM” , Jadi marilah kita bersyukur kawan.
“Kawan….. Jika direnung-renungkan itupun kalau dirimu masih bisa merenung dan mau merenungi, kita tuh beruntung banget ya? masih bisa bangun pagi hari ini dalam keadaan badan masih sehat wal-afiat, pikiran masih waras walaupun sebagian dari kita kantongnya agak perih karena dompet mulai nusuk-nusuk bokong sebab isinya udah mulai tipis.. hihihihi. Tapi nikmat sehat ini udah harus kita renungkan sedari pagi ini, karena banyak banget saudara-saudara kita yang hingga hari ini masih menderita dalam sakit. Walau sakit pun anugrah-Nya juga, namun kita selalu berharap sehat yang selalu diberikan-Nya. Jadi marilah kita bersyukur kawan.
Kawan….. Jika dipikir-pikir itupun kalau dirimu masih bisa mikir dan mau mikir, kita tuh beruntung banget ya?Masih ada makanan dirumah walau tinggal mie rebus ama mie goreng, telur, plus cabe sisa gorengan. Lalu masih bisa tinggal dalam rumah walaupun rumah ente rumah kost atau kontrakan atau vila mertua indah atau rumah keluarga, syukur-syukur rumah sendiri, asal jangan rumah tetangga. Ente masih bisa tidur dikasur, walaupun kasurnya udah bau iler plus tak empuk lagi, masih bisa mandi dan gosok gigi tiap hari plus meni-pedi dengan jepitan kuku sendiri…. Wuihhhh. Tapi nikmat ini luar biasa kawan, pikirkan berapa banyak saudara kita yang masih tinggal dipinggir jalan, dibawah kolong jembatan, diemperan toko… pikir kawan… pikir, mereka kedinginan, kepanasan… Jadi marilah kita bersyukur kawan janganlah kau mengeluh kawan.
“Kawan….. Jika dibayang-bayangkan, itupun kalau dirimu masih bisa membayangkan dan mau membayangkan, kita tuh beruntung banget ya? masih punya uang dikantong walau hanya seratus ribu saja, malah mungkin puluhan ribu saja. Karena kutahu ini tanggal tua dan gajian masih beberapa hari lagi…. Tapi nikmat ini luar biasa kawan, bayangkan berapa banyak saudara kita yang dikantongnya kadang nyaris nggak ada isi-nya, nggak peduli tanggal muda atau tanggal tua, dan bayangkan saudara-saudara kita yang masih menganggur tanpa adanya kesempatan bekerja seperti dirimu… Jadi marilah kita bersyukur kawan dan janganlah melulu menggerutu Kawan.
“Kawan….. Jika dihayat-hayati, itupun kalau dirimu masih bisa menghayati dan mau menghayati, kita tuh beruntung banget ya? masih punya cinta dan kasih sayang, baik cinta pada diri sendiri, kekasih, keluarga, tetangga, saudara, sahabat, asal jangan cinta sama istri tetangga ja….. Tapi nikmat ini luar biasa kawan, bayangkan berapa banyak saudara kita yang sedang patah hati, duka lara, dan saudara-saudara kita para TKI yang jadi korban penganiayaan. Dan hayati juga bahwa banyak saudara-saudara kita dibelahan dunia lain yang hidupnya menderita, tersiksa, teraniaya oleh pemimpin-pemimpinnya yang tak punya rasa cinta dan kasih sayang terhadap rakyat dan bangsanya.… Jadi marilah kita bersyukur kawan dan buanglah benci dihatimu , dan yakinlah bahwa semakin banyak cinta maka dunia akan semakin baik kawan.
“Kawan….. ada nikmat yang paling penting dari semua nikmat diatas kawan….
Nikmat ini adalah pengikat dan sumber dari seluruh nikmat-nikmat diatas kawan. Nikmat ini biasa kita sebut dengan nikmat Iman kawan…………… wahai kawan engkau bertanya kenapa begitu kawan?
Karena tanpa ada iman, apapun iman-mu kawan yakinlah tak akan ada rasa syukur dan rasa cukup dihatimu. Jika rasa syukur dan cukup tadi tak ada dihatimu, maka engkau akan terlepas dari nilai-nilai hakikimu sebagai manusia kawan…. Jadi marilah kita bersyukur kawan dan jadilah insan yang lebih baik lagi dihari ini dan besok….. kawan, Amien.
Salam by HF, selamat hari senin dan selamat bekerja……..hehehehehehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H