HERRY SUSWANTO
Salah satu cara agar organisasi dapat bertahan dan berkembang adalah mempunyai sumber daya manusia yang berkompetensi sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut. Untuk menghindari organisasi yang gagal berfungsi secara optimal karena proses rekrutmen dan seleksi menggunakan standar yang salah, maka proses rekrutmen dan seleksi menggunakan standar kompetensi.
Proses rekrutmen meliputi prosedur sistematis mulai dari mencari calon karyawan sampai dengan mengatur dan melakukan wawancara, dimana dibutuhkan sumber daya dan waktu.Â
Dalam rekrutmen ini dibutuhkan pengumpulan data, mengukur dan mengevaluasi informasi kualifikasi calon karyawan untuk posisi/jabatan tertentu.Â
Sedangkan seleksi adalah proses memilih calon yang paling sesuai diantara para calon karyawan yang direkrut untuk menduduki suatu jabatan.
Kompetensi merupakan kemampuan kerja seseorang yang terdiri dari keterampilan, kemampuan dan perilaku. Seseorang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya diharapkan dapat menyelesaiakan pekerjaannya dengan baik bahkan melibihi target.
Metode Rekrutmen
Abdullah, dkk (2017) proses perekrutan tradisional dimulai dengan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Menurut Anwar dan Qadir (2017) proses rekrutmen dapat digolongkan menjadi dua metode yaitu:
Rekrutmen internal adalah pengisian jabatan secara terbuka dengan memanfaatkan sumber daya manusia internal organisasi. Rekrutmen internal bisa dilakukan melalui tiga metode, yaitu: promosi, rotasi maupun demosi.Â
Rekrutmen internal mempunyai beberapa keuntungan seperti: meningkatkan motivasi karyawan, menghemat biaya, mempersingkat waktu prekrutan serta tidak memerlukan proses adaptasi.Â