Mohon tunggu...
Tony HeryantoBanafanu
Tony HeryantoBanafanu Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

Seorang Perawat yang sedang melanjutkan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan dan Penanggulangan TB di Puskesmas Oemeu

24 Agustus 2023   20:39 Diperbarui: 24 Agustus 2023   21:28 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TBC DI PUSKESMAS OEMEU DESA POPNAM KECAMATAN NOEMUTI

 

Tuberkulosis atau biasa disebut dengan “TBC” masih merupakan masalah kesehatan utama yang ada di Indonesia saat ini. Mengacu pada, WHO Global Tb Report tahun 2020, masih terdapat 10 juta orang di dunia jatuh sakit karena TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal karenanya. Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia, Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. 

Menurut data dari Program TB Puskesmas Oemeu dari 5 Tahun Terakhir Terdapat 36 Penderita TB yang di temukan dan di setiap tahun selalu di temukan penderita di wilayah keerja Puskesmas Oemeu. Mengingat tingginya kasus dan beban kematian akibat tuberculosis, dunia telah berkomitmen untuk bebas TBC pada tahun 2050. Namun permasalahan TBC ini tidak dapat selesai jika hanya dibebankan pada sektor kesehatan saja, akan tetapi perlu koordinasi lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan TBC di Indonesia dan menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor, tak terkecuali peran dari semua elemen masyarakat.

Penyakit TBC Paru adalah masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan nasional bahkan mendunia, karena menyerang pada bagian paru-paru, bisa menular kepada orang lain. Tuberkulosis adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri mycrobacterium Tubercolosis. Adapun jenis bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu 6 – 8 bulan untuk mengobati penyakit tersebut. Maka dari itu alasan mengapa penderita TBC proses penyembuhannya dibutuhkan waktu yang lama.

Melihat fenomena seperti itu memang sangat memprihatinkan. Maka untuk menghindari penyebaran penyakit tersebut sangat diperlukan sekali untuk masyarakat mengetahui mengenai penyebab, gejala dan cara pencegahan penyakit TBC.

Dengan masih banyaknya penderita TBC yang belum terdeteksi maka diperlukan peran serta aktif masyarakat dalam memberantasnya. Gejala pertama orang yang terindikasi TBC adalah orang yang batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih, gejala-gejala lainnya antara lain : sesak nafas dan nyeri dada, demam meriang berkepanjangan badan lemas dan nafsu makan berkurang berat badan menurun berkeringat tanpa melakukan aktifitas di malam hari atau batuk berdahak dan bercampur darah. batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih pada kasus lanjut batuk dapat disertai darah. Jika penderita TBC tidak di temukan lebih cepat dapat mengakibatkan terjadinya penyebaran yang lebih luas, dan dampak terburuk bisa terjadi kematian pada penderita tersebut.

Cara pencegahan TBC :

  1. Selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.
  2. Menghindari kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
  3. Memperbaiki pola hidup dan makan yang sehat dan baik seperti menuhi makanan yang bergizi dan sering melakukan olahraga.
  4. Melakukan vaksin BCG untuk mencegah terjadinya kasus TBC yang lebih berat. Lakukan vaksin secara rutin dari mulai masih balita.

Adapun cara pencegahan penyakit TBC yang di lakukan oleh Bidang P2P Program TBC Puskesmas Oemeu antara lain :

  • Sosialisasi dan penjaringan suspect TBC
  • Pemeriksaan Kontak serumah
  • Melaksanakan Program Gerakan Ketuk Pintu TBC setiap memperingati hari TBC Sedunia
  • Mengaktifkan Kader TBC

CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun