Mohon tunggu...
Herrison Harahap
Herrison Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Make your dreams come true

Mencari ilmu setinggi langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dibenci dan Dicintai! Polri Presisi, Program Unggulan Menyatukan Dua Perspektif di Tengah Modernisasi

23 Juni 2021   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2021   16:32 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi PROPAM PRESISI, sebuah aplikasi aduan masyarakat secara online. (Foto Screenshoot aplikasi milik Polri)

 

Polisi, bagi sebagian orang adalah cita-cita semasa kecil, jika ditanya ingin menjadi apa ketika kelak sudah dewasa. Ya, beberapa orang memang sangat ingin menjadi seorang polisi, dengan berbagai macam alasan. 

Gelar yang membanggakan, seragam yang berwibawa, sistem pendidikan yang sangat  disiplin, atau ingin menjaga negara Indonesia, adalah sebagian alasan orang ingin menjadi polisi. Pun demikian dengan orang tua, banyak yang menginginkan supaya anak mereka menjadi polisi.

Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri, resmi dibentuk pada 1 Juli 1946 melalui Penetapan Pemerintah 1946 No.11/S.D., yang sebelumnya di bawah Kementerian Dalam Negeri menjadi lembaga sendiri di bawah naungan Perdana Menteri. Motto Polri ialah "Rastra Sewakottama" dari bahasa Sanskerta yang artinya pelayan utama dari nusa dan bangsa. 

Perjalanan yang panjang telah dilewati, sejak Indonesia merdeka hingga saat ini tahun 2021, Polri bertugas untuk menjaga keamanan masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, mengayomi, dan pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan bangsa Indonesia, tentu bukan hal yang mudah untuk menunaikan tugas itu. Setiap hari, Polri berdiri, berdedikasi, dan berintegritas untuk menjaga keamanan negara Republik Indonesia. 

DIBENCI DAN DICINTAI

Pergerakan modernisasi global yang begitu cepat, memudahkan manusia untuk melihat, mendengar dan menilai hal-hal di luar jangkauan. Segala informasi yang jauh di negara lain, atau bahkan tidak pernah dilihat atau didengar, bisa dengan mudah diketahui oleh siapa pun. 

Berbekal dari canggihnya teknologi, masyarakat Indonesia juga dengan cepat menyerap berbagai cerita atau narasi tentang dunia. Menyoroti kinerja Polri salah satunya, bukan hal yang baru bagi masyarakat. 

Hanya dengan mengetik "polri" atau "polisi" di situs pencarian online, semua hal yang berkenaan dengan polisi akan muncul seketika. Setiap mata yang melihat dan setiap telinga yang mendengar, menghasilkan dua sisi perspektif tentang polisi, Membenci atau Mencintai.

Mendukung, mencintai dan menaruh harapan, ketika masyarakat menilai Polri dari segala aspek kinerja. Pesimis, membenci dan menaruh curiga, ketika masyarakat juga menilai Polri dari segala aspek kinerja. Sehingga dalam berbagai survei, pasang surut dua kubu ini tetap ada dan membentuk komunitas masyarakat Indonesia dalam menilai Polri. Namun, semuanya harus tetap diperhatikan dan dilindungi oleh Polri.

Ketika masyarakat telah disentuh dan dipengaruhi oleh segala kecanggihan teknologi, lalu bagaimana dengan Polri? Polri pun demikian halnya, bergerak cepat menerapkan teknologi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai penegak hukum di masyarakat.

PROGRAM POLRI PRESISI

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo(Foto dari Wikipedia)
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo(Foto dari Wikipedia)

Pada tanggal 27 Januari 2021, presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, resmi melantik Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kapolri, menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Drs. Idham Azis. 

Listyo Sigit Prabowo terpilih, setelah gagasannya tentang "Polri PRESISI", yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan, disetujui oleh Komisi III DPR, sebagai gagasan yang tepat digunakan oleh Polri dalam menjalankan tugas ditengah perkembangan zaman dan situasi saat ini.

Prediktif mengacu pada cara cepat dan tepat kinerja Polri dalam mengambil keputusan terkait masalah hukum dan tugas Polri, responsibilitas menyangkut peningkatan Polri dalam tanggungjawab terhadap tugasnya, dan transparansi berkeadilan tentang keterbukaan Polri dalam menjankan segala tugasnya yang bisa dilihat serta dinilai oleh masyarakat.

REVOLUSI PELAYANAN POLRI

Aplikasi PROPAM PRESISI, sebuah aplikasi aduan masyarakat secara online. (Foto Screenshoot aplikasi milik Polri)
Aplikasi PROPAM PRESISI, sebuah aplikasi aduan masyarakat secara online. (Foto Screenshoot aplikasi milik Polri)

Dua Perspektif masyarakat Indonesia dalam menilai Polri, menanti terobosan baru yang memudahkan masyarakat dalam berkomunasi dengan Polri. Menggerakkan program Polri PRESISI dinilai tepat dilaksanakan mengingat saat ini segala sesuatu semestinya sudah lebih mengirit waktu, mengirit uang dan mengirit tenaga, terlebih, wabah Covid-19 sedang mengubah pola hidup masyarakat dunia. 

Polri presisi mendaur ulang sistem penanganan kepolisian yang kebanyakan manual, dikemas dengan memanfaatkan teknologi baru yang lebih sesuai zaman. Program dalam kemasan baru yang menjadi unggulan Polri dalam menyatukan dua perspektif masyarakat, sebagai keinginan yang kuat dimana Polri hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga kesatuan bangsa.

Propam Presisi, salah satu kemasan baru Polri dalam melayani masyarakat.  Sebuah aplikasi online yang memudahkan masyarakat untuk membuat laporan terkait masalah hukum. Polri juga menjangkau masyarakat dengan menghadirkan Siber TV, Virtual Police, Polri TV dan  Radio, Binmas Online, Command Center 110, E-TLE, SIM Online, SP2HP Online, dan E-Dumas Presisi. Semuanya dikemas dalam konsep mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan teknologi untuk melayani masyarakat.

Kecanggihan teknologi memang menjadikan segala sesuatu menjadi lebih mudah.  Semua program unggulan Polri, mendulang harapan bagi yang pesimis, bahwa Polri akan semakin lebih baik. Dan bagi yang menaruh harapan penuh pada Polri, semakin optimis bahwa Polri selalu menjadi lebih baik. Menjadi pelayan masyarakat, 75 tahun tidak pernah sia-sia, Polri selalu ada untuk Indonesia, dan sudah sepatutnya masyarakat Indonesia terus mendukung. Salam Polri presisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun