Bali, nama yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, dan juga turis mancanegara dari berbagai belahan negara di dunia. Bali, merujuk pada nama pulau, juga nama sebuah provinsi di Indonesia, pun juga sebutan untuk penduduk asli di pulau Bali, yaitu orang Bali atau suku Bali. Tiga sebutan tersebut, menjadikan nama Bali begitu mudah untuk diingat.Â
Sebagai pulau, Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta wisata alam, khususnya yang ingin mencari keindahan laut dengan pantai indahnya. Banyak nama pantai yang menjadi tujuan wisata primadona di pulau Bali. Sebut saja contohnya, pantai Kuta, pantai Legian, pantai Seminyak, pantai Pandawa, pantai Petitenget, pantai Sanur, pantai Batu Belig, dan banyak lagi pantai indah di Bali.
Sebagai provinsi, Bali menjadi salah satu provinsi dengan potensi wisata paling unggul di Indonesia. Turis dari berbagai belahan dunia pun menjadikan Bali sebagai tujuan favorit wisata mereka. Bahkan Bali acap kali masuk dalam Top 10 wisata favorit di dunia.Â
Sebagai suku, orang Bali atau suku Bali juga menjadi sebuah identitas yang tidak bisa dilepaskan dari 3 unsur nama Bali. Menyebut orang Bali, tentu kita akan lebih sering tertuju pada budaya yang kaya akan nilai history, melekat pada keyakinan agama Hindu, dan berbagai tarian serta berbagai kuliner yang menjadi ciri khasnya.Â
Badan Pusat Statistik provinsi Bali 2020 mencatat, hingga akhir 2019, jumlah wisatawan yang masuk ke Bali, mencapai 6,3 juta orang. Namun, wabah Covid-19 yang melanda dunia, capaian jumlah pengunjung wisata ke Bali merosot tajam. Memang bukan hanya Bali, bukan hanya Indonesia, melainkan seluruh dunia berubah menjadi stay at home.Â
Sebagai pulau yang kaya akan keindahan alam, provinsi yang kaya akan objek wisata, dan sebagai suku yang kaya akan nilai budaya, Bali berubah menjadi sepi, dan terdiam dalam segala keterbatasan. Tentu banyak orang mengurungkan niat untuk berkunjung, membatalkan impian berenang di pantai-pantai indah di Bali.
Pemerintah Indonesia telah berupaya semampu daya untuk mengubah situasi. Penerapan Social Distancing, setahun lebih sudah digerakkan, pelaksaan vaksinasi telah digerakkan, dan upaya lain telah diterapkan. Pemerintah pula mengkaji sebuah gerakan baru, Work from Bali, sebuah aktivitas  workcation atau Bekerja dari Bali. Tentu adalah kerinduan bersama, upaya tersebut bisa meningkatkan gairah yang sempat pudar untuk bangkit kembali.
Tidak ada yang bisa memastikan, sampai kapan situasi ini akan bertahan. Namun, selalu ada jalan dalam setiap keinginan. Segala daya dan upaya yang dilakukan pemerintah, diharapkan bisa membuka kembali pintu yang sudah lama ditutup. Bali, banyak yang menanti warna ceriamu, semoga semua bisa tercapai sesegera mungkin.