Sehingga, cenderung kepemilikan karakteristik masyarakat unggul ini menjadi keuntungan tersendiri dalam kelas sosial. Karakteristik ras unggul inilah yang dahulu digunakan Hitler dan para pendahulunya dalam melakukan pembasmian terhadap kaum Yahudi.Â
Hitler melihat Ras Arya Jerman sebagai ras unggul dengan segala karakteristiknya. Silahkan baca banyak literatur tentang teori ras.
Ketika karakteristik penampilan masyarakat eropa dan ameria (ras kulit putih) menjadi standar kecantikan dan ketampanan serta standar sosial , maka tanpa kita sadari, kita telah menjadikan ras-ras tersebut menjadi ras unggul.
Kita berharap mendapatkan karakteristik pada ras unggul tersebut dengan serangkaian make up maupun operasi pelastik. Atau bila ingin menggunakan metode alami, perkawinan antar ras menjadi alternatif.Â
Atau, bila tetap ingin anak dengan karakteristik eropa dan amerika, tapi tidak ingin punya suami bule (yang miskin); tentu banyak alternatif lainnya. Mulai dari mencari bule-bule yang siap diajak hubungan intim, atau ke Bank Sperma.Â
Inilah yang mungkin marak disekelompok komunitas, yang umumnya wanita, yang mengundang bule-bule (atau kalau tidak menyewa?) untuk melakukan hubungan intim, sekedar mengharapkan benih "mancung, putih, tinggi, tampan/cantik" pada anak-anak mereka yang akan lahir kemudian.Â
Dalam pesta seks, atau event-event yang dikemas untuk tujuan perbaikan ras. Â Tanpa hubungan apapun, dan tidak juga rela dijadikan istri si-bule.Â
Tujuan utamanya adalah lahirnya bayi-bayi mungil yang ketampanan dan kecantikannya dekat dengan Hollywood dan Bollywood. Â Bagi wanita-wanita itu, figur anak dengan karakterisik Hollywood dan Bollywood dapat menempatkan si anak nantinya dalam kelas sosial yang lebih baik.Â
Menyedihkan bukan, dalam urusan kecantikan dan ketampananpun kita masih terjajah.Â
Padahal, wanita-wanita kita memiliki karakteristik kecantikan tersendiri, yang sering dikagumi oleh wanita-wanita eropa dan amerika.Â
Sayangnya, kita tidak pernah percaya diri.Â