Memulangkan siswa diluar jam ketentuan sekolah tanpa perencanaan dan pemberitahuan, khususnya kepada orang tua atau wali murid, sangat rentan untuk timbul masalah. Terjadinya tawuran antar para pelajar sedikit banyak terjadi akibat siswa keluar sekolah bukan pada waktunya. Apalagi untuk anak-anak usia SD kelas 1 dan 2 yang sangat lugu dan belum mengerti apa-apa.
Tetangga saya, anaknya dibawa muter-muter oleh 'tukang ojek' yang tidak ia kenal dengan iming-iming 2 ribu rupiah. Syukurlah takdir buruk tidak menimpa anak itu. Tapi tidak bagi orang tua lain yang anaknya di bawa pergi kesebuah tempat. Harusnya sekolah sadar dan mengerti bahwa anak-anak rentan dengan tindak kejahatan.
Beberapa media sudah banyak melaporkan beragam penculikan anak (sebagai contoh lihat link Indosiar, TakyatBangka, Liputan6 dan Tribunnews), dan sekolah semestinya tanggap. Apakah harus ada korban terlebih dahulu? dan bila terjadi, apa sekolah bisa bertanggung jawab?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI