Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lopo Budaya Berpodcast Berdiri di SMA Penabur Plus Teas TTS

14 September 2024   17:09 Diperbarui: 14 September 2024   17:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Satu unit bangunan tradisional lopo telah dibangun dan diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten TImor Tengah Selatan (TTS). Bangunan ini berdiri di halaman SMA Penabur Plus Teas Kecamatan Noebeba Kabupaten TTS. Hadir dan mendampingi pejabat Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan yakni Ketua Project Rumah Budaya Lopo Berpodcast dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung, Prof. Ir. Endra Joelianto, Ph.D, dan Ketua Umum LSM Cinta Budaya Nusantara, Dra. Melok Basatari, M.Sc, disaksikan anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan, unsur pimpinan Pemerintah Kabupaten TTS hingga KecamatanNoebeba dan Desa Teas, serta Yayasan Munther Indonesia penyelenggara SMA Penabur Plus Teas.

Bangunan ini merupakan projec dari LPM Institut Teknologi Bandung, yang telah melalui tahapan verifikasi dan validasi proposal, bahkan dengan pendekatan interview kepada pihak yayasan tentang kepentingan dan kebermanfaatannya pada masa kini dan masa depan.

Apa dan Bagaimana Lopo Budaya Berpodcat di Timor Tengah Selatan


Lopo budaya berpodcast yang berdiri di halaman SMA Penabur Plus Teas bertujuan sebagai wahana belajar para pemangku kepentingan di sekolah ini. Mereka yang akan belajar tata bicara yang baik sebagai host dan narasumber, baik pada guru maupun peserta didik. Ini prioritas utama adanya bangunan ini dan selanjutnya dimanfaatkan untuk menjadi wahana siar kebudayaan Atoin Meto' dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dan host yang diandalkan.

Tujuan dan sasaran sebagaimana disebutkan di atas menjadi alasan latar belakang dibuatnya diajukannya proposal pembangunan lopo ke Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Institut Teknologi Bandung. 

Prof. Ir. Endra Joelianto, Ph.D, Guru Besar Teknik ada Institut Teknologi Bandung selaku Ketua Project hadir pada kesempatan peresmian ini. Ia menyampaikan bahwa project ini lulus seleksi di Lembaga Pengabdian Masyarakat ITB. Lulusnya proposal ini setelah bersaing dengan proposal lainnya, yang mengalami proses validasi dan verifikasi hingga wawancara dengan pihak pengusul proposal.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Munther Indonesia, Pdt. Munce Therik, S.Th. M.Pd yang menyelenggarakan SMA Penabur Plus Teas di Timor Tengah Selatan datang ke Bandung untuk maksud ini. Ia memaparkan kepentingan adanya bangunan dan isinya, terutama pada proses penyelenggaraan pendidikan di dalam sekolah dan pengembangannya ke luar lingkungan masyarakat dan publik.

"Kami melihat ada manfaatnya dan masa depan dari lopo budaya berpodcast ini. Kami senang ada di Tanah Timor ini, khususnya di Timor Tengah Selatan dan sekaligus menyaksikan model bangunan yang dimaksudkan itu." Demikian Profl Endra Joelianto berujar dalam sambuatannya. 

Selain Prof. Endra Joelianto yang memberikan sambutan, hadir dan turut memberikan sambutan; Dra. Melok Basatari, M.Sc, Ketua Umum LSM Cinta Budaya Nusantara. Ia menyambut gembira pendekatan yang dilakukan oleh Yayasan Munther Indonesia melalui SMA Penabur Plus Teas yang merindukan untuk promosi produk kebudayaan masyarakat melalui podcast. Jika unit sekolah ini melakukan program ini secara baik, telaten dan teratur, diharapkan para peserta didik menjadi plus setelah menamatkan proses belajarnya di sini. 

Satu hal menarik yakni ketika peristiwa ini terjadi, dihadiri banyak pejabat daerah ini, hingga tokoh masyarakat, anggoa masyarkaat guru dan siswa. Semuanya tampil mengenakan busana tradisional secara variatif. Ini menunjukkan bahwa ada kekayaan budaya milik bangsa Indonesia temasuk di TImor Tengah Selatan ini. 

Melok Basatari menyampaikan bahwa sudah ada hari batik nasional, kini sudah ada pula hari kebaya nasional. Dua hari penting itu ditetapkan oleh pemerintah setelah melalui berbagai kajian ilmiah yang terstruktur dan sistematis. Maka, sebagai pegiat budaya melalui LSM CInta Budaya Nusantara, ia berpesan agar jaga, pelihara dan lestarikan kebudayaan masyarakat. Lindungi anak-anak kita dari pengaruh kebudayaan lain yang merusak karakter bangsa. Saring secara ketat. Nasionalisme patut terus dibangun dan dikibarkan sambil mengingat jati diri bangsa dalam konteks kebudayaan lokal.

Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kabupaten TTS, Jakob E. P.  Benu, ST, MT mewakili Pejabat Bupati TTS. Dalam sambutan tanpa teks, disampaikan bahwa lopo dalam masa lampau dijadikan sebagai lumbung, tempat menyimpan hasil ladang masyarakat petani. Di tempat ini, makanan disediakan untuk satu musim sampai musim tanam berikutnya. 

Bila hari ini lopo dijadikan tempat untuk berpodcast, maka tentulah lumbung itu ada di tengah masyarakat oleh karena lopo menjadi pusat siar kebudayaan atas alasan kecanggihan teknologi. Kekayaan budaya masyarakat pada tiga Swapraja yang telah melebur menjadi satu kabupaten akan menjadi lumbung darimana informasi itu akan didapatkan untuk selanjutnya disebarluaskan oleh Lopo Budaya Berpodcast ini.

Harapan pada Lopo Budaya Berpodcast

Para pejabat pemerintah daerah Kabupaten TTS, anggota DPRD Kabupaten TTS, Guru Besar dari ITB, Pemerintah Kecamatan Noebeba, hingga Kepala Desa Teas, sejumlah besar masyarakat yang hadir bergembira dalam acara ini.

Peserta didik SMA Penabur Plus Teas menyambut sukacita tetamu dengan tuturan dan tarian. Para pemangku kepentingan di dalam desa Teas bersatu dalam penyambutan dengan tuturan budaya yagn khas yang disebut natoni dan pemberian cindra mata kepada para tetamu dalam kapasitas sebagai pejabat Pemerintah daerah Kabupaten TTS, Dinas Pendidikan Kabupaten TTS, Dinas Pendidikan Provinsi, pihak Institut Teknologi Bandung, LSM Cinta Budaya Nusantara.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Asisten 2 Sekretariat Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jakob Benu, ST, MT; pihak Institut Teknologi Bandung, Prof. Ir. Endra Joelianto, Ph.D; Ketua Umum Cinta Budaya Nusantara, Dra. Melok Basatari, M.Sc. Selanjutnya ada pengguntingan pita dan kunjungan lokasi.

Di lokasi podcast telah tersedia sejumlah peralatan teknologi informasi yang langsung dimanfaatkan sebagai pembuka. Seremoni podcast dilakukan dengan ketiga tokoh yang menandatangani prasasti sebagai narasumber. Host podcast ditunjuklah seorang guru SD dari Kabupaten Kupang.

Dengan disaksikan oleh Kepala Desa Teas, Korwas SMA/SMK Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan, satu sesi tanya jawab dilakukan.

Tangga ke ruang podcast dan suasana di dalam ruang podcast; foto & kolase: Roni Bani
Tangga ke ruang podcast dan suasana di dalam ruang podcast; foto & kolase: Roni Bani

Semuanya bergembira yang terdengar dalam sambutan maupun gestur di mana tarian, canda-tawa berbaur dalam percakapan dengan menyisipkan harapan pada lopo budaya berpodcast.

Di antara harapan yang disampaikan dalam forum sambutan, terdapat pula di sela keriuhan ramah-tamah berisi foto bersama dan percakapan informal.

  • Teas ~ tongkat ~ tonggak sejarah dimulainya kolaborasi produk olah pikir berwujud bangunan tradisional lopo dengan produk teknologi informasi dan komunikasi. Suatu kolaborasi yang akan menghidupkan kebudayaan ketika dipercakapkan dalam forum non formal podcast. Maka, tonggak sejarah ini haruslah dipelihara. Euforia hari ini akan pupus bila bangunan ini dan isinya hanya untuk pamer gagasan tanpa aksi nyata yang berlanjut.
  • Tiga swapraja: Mollo, Amanuban dan Amanatun menjadi gudang pengetahuan kebudayaan, bahkan Pah Meto' (Tanah Timor) menjadi lumbung besar yang dapat dimanfaatkan untuk sebar informasi olah pikir berwujud kebudayaan. Oleh karena itu, para tokoh yang berkompeten patutlah dihadirkan dalam podcast ini baik dari pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten TTS, budayawan, guru, kalangan rohaniawan, ulama dalam semua kategori dapat menjadi narasumber untuk podcast ini.
  • Bila di masa depan masih memungkinkan baiknya lopo budaya sejenis dibangun juga di swapraja Mollo dan Amanatun. Akan sangat menarik karena mendekatkan dengan lumbung kebudayaan lokal agar diglobalkan.

Penutup

Akhir dari kegiatan ini selain ramah-tamah, foto-foto bersama, host menyerahkan tanda kenangan berupa satu buku karya si host berjudul Serpihan Kebudayaan Masyarakat Pah Amarasi.

Host menyerahkan buku sebagai tanda kenangan; foto: dokpri Roni Bani
Host menyerahkan buku sebagai tanda kenangan; foto: dokpri Roni Bani

Umi Nii Baki-Koro'oto, 14 September 2024

Heronimus Bani ~ Host Podcast ~ Pemulung Aksara

 

  

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun