Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanyakan saja Pada ...

20 Agustus 2024   11:12 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saudara-saudaraku
Di sana-sini ada kegemparan
bencana karakter kaum pembentuk ekosistem rimba
berencana menggerek panji ketahanan budi baik

Seekor monyet duduk bersama sahabatnya bertanya dalam refleksinya,
Lalu berteriak pada raja rimba Sang Aum
"Wahai Raja Rimba Sang Aum
Mengapa ada bukit dan gunung bergetar memuntahkan lahar emosi?"
"Aku tidak mengetahuinya!
Tanyakan pada penghuni lereng bukit dan gunung!"
"He he he...!"

Seekor penyu raksasa ditemani penghuni lautan muncul ke bibir pantai
Lalu berteriak pada raja rimba Sang Aum
"Wahai Raja Rimba Sang Aum
Mengapa dasar lautan patah semangat pada posisinya?"
"Aku tidak mengetahuinya!
Tanyakan saja pada penghuni dasar laut!"
"He he he... !"

Seekor burung rajawali terbang rendah bersama kaum bersayap,
tiba-tiba menukik membawa tanya,
"Wahai Raja Rimba Sang Aum
Mengapa angin membadai bagai tak rela bersahabat denganku di udara?"
"Aku tidak mengetahuinya!
Tanyakan saja pada cakrawala maha luas!"
"He he he... !"

Rombongan serangga dan kaum amfibi berdecak kagum
Seekor cacing berdampingan dengan walang sangit bertanya,
"Wahai Raja Rimba Sang Aum
"Mengapa bumi tempat berpijak dan berbungaan saling melemahkan?"
"Aku tidak mengetahuinya!
Tanyakan saja pada lorong bawah tanah dan celah penyedia madu!"
"He he he... !"

Rombongan insan berakhlak tiba di pelataran rimba
Sang tinggi besar dan si mungil gagah berani mengajukan tanya,
"Wahai Raja Rimba Sang Aum
"Mengapa gonjang-ganjing terjadi di ranah perpolitikan rimba raya?"
"Aku tidak mengetahuinya!
Tanyakan saja pada pejabat-pejabat yang menanganinya!"
"He he he... !"

Penata ekosistem rimba raya bubar
Masing-masing membatin di kanalnya
Mungkinkah telah memilih Sang Aum kurang tahu
Entah di sana ada kepakaran mendesis, menusuk, mencabik
Mempertontonkan kemewahan dan kemegahan semu
bergerak dalam kesenyapan menggerek kuasa makin naik
Yang meninggalkan sejarah positif-negatif di zaman ini

Nekmese-Amarasi Selatan, 20 Agustus 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun