Pengantar
Ansel Bani, Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar hendak pulang ke kampung di Timor. Ia memilih untuk menggunakan jasa angkutan laut sebagaimana biasanya ia pergi atau pulang. Kali ini, ia membuat catatan di WhatsApp, dan mengirimkan untuk dibaca oleh bapaknya. hehe...
Nah, supaya catatan ini tidak hilang, dan mungkin akan menginspirasi, boleh juga ditempatkan di Kompasiana.Â
Catatan Perjalanan: Denpasar - Lembur - Waingapu - Kupang
Rabu, 7 Agustus 2024. Setelah berbagai rangkaian kegiatan di kampus ISI Denpasar terlaksana, liburan bagi para mahasiswa pun tiba. Libur akhir semester dimulai sejak pertengahan Juli hingga 1 September 2024.Â
Beberapa hari yang lalu, setelah diskusi ringan dengan kedua orang tua, saya akhirnya diijinkan untuk berlibur pulang ke rumah. Selain berlibur, saya juga sekaligus akan melaksanakan perkuliahan semester 7 di sana. Kuliah secara daring. Semua berkas yang diperlukan telah dilengkapi, baik urusan perkuliahan maupun urusan tiket perjalanan melalui jalur laut.Â
Para sahabat yang ingin mendapatkan informasi bila akan melakukan perjalanan rute laut Bali-Lombok-Waingapu-Kupang. Saya bagikan pengalaman melalui tulisan ini.
Saya membeli tiket via daring. Bali-Lombok saya beli di aplikasi Ferizy dengan harga Rp. 65.300. Rute Lombok-Kupang saya beli di aplikasi DLU Ferry, kelas dewasa ekonomi duduk dengan harga Rp. 436.500.
Pada hari Rabu, (7/8/24) sekitar pukul 02:00 wita saya sudah bangun dan mempersiapkan diri berangkat ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Saya memilih ojek online untuk mengantar saya ke pelabuhan. Bawaan saya: tiga  tas dan satu dus buah tangan untuk keluarga ikut serta menemani perjalanan ini.
Kurang lebih 1 jam perjalanan, tepat jam 03:30, tibalah kami di Pelabuhan Padangbai, untuk harga dan jasa ojek online Rp. 88.000 saya .
Ketika tiba di Pelabuhan Padangbai, saya menuju loket untuk melakukan check in tiket. Di sana terlihat antrian menuju kapal yang tidak terlalu ramai. Tertera di tiket bahwa jam 04:00 WITa kami berangkat ke pelabuhan Lembar. Rute ke Lembar diperkirakan memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan.Â
Pemandangan indah yang disuguhkan Tuhan dengan matahari pagi sebagai karya-Nya, ditambah cuaca yang bersahabat, menghantar saya  (kami) sampai di Pelabuhan Lembar dalam keadaan sehat dan selamat  pukul 09:00 WITa. Setelah kapal bersandar, saya berpijak sebentar di warung makan sekitar pelabuhan untuk mengisi perut yang sudah memohon-mohon untuk diisi, sambil beristirahat sejenak.Â