Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekuasaan

26 Juli 2024   13:05 Diperbarui: 26 Juli 2024   13:08 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku duduk di sini, melihat jejeran aksara berlarian dalam lini kejaran
mereka menyebar informasi dan makna yang menyertainya
mata tak hendak berkedip, terus memlototi aksara para bermakna
hingga tiba pada tumpuan aksara bergambar para kandidat
mereka dielus, tersenyum; dipuja, makin tersenyum,
mereka dikritisi, tersenyum, dibuli pun, tersenyum

Siapa kaum kadidator itu?
Mereka yang sedang mengejar kekuasaan
Beralamatkah Kekuasaan itu, wahai saudara?
Ya, ia beralamat di sana, di ketinggian bernama singgasana
Mencapainya perlu tangga-tangga kekuasaan itu,
baik mendompleng tetangga maupun menginjak tenaga keteledoran

Wahai saudara, deskripsikan kesederhanaan singgasana itu?
Oh, tahukah kamu, singgasana itu kemewahan yang istimewa
Bertengger di sana, mulut berkoar mengobarkan ide dan inspirasi
Tangan mengepal memberi semangat, telunjuk menunjuk perencanaan
Kepal menghardik meja biro berongga dengan muatan kemunafikan
Kaki berpijak meninggalkan jejak memori antara kebut, kabur dan kasat mata

Akh...
Jadi kekuasaan itu menggoda imajinasi kehausan
Hingga para kandidat rela turun dari singgasana semula
hendak menggapai singgasana bermakhotakan kegemasan
sambil mengulurkan kemakmuran pada kaum lemah
agar kelak dapat memetik topeng keserakahan yang bopeng

Umi Nii Baki-Koro'oto, 26Juli 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun