Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Anita Gah Terpilih dan Memilih tetap di Senayan

24 Juli 2024   09:10 Diperbarui: 24 Juli 2024   09:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://infobanknews.com/

Informasi tentang para kandidat terbaik versi masyarakat pemilih di Nusa Tenggara Timur makin kencang dan meramaikan jagad informasi. Beberaa nama disebutkan media daring seperti: Emanuel Melkiades Lakalena (Melki Lakalena), Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema), Johny Asadoma, Simon Petrus Kamlasi dan lain-lain. Nama-nama ini tentu saja tidak asing pada masyarakat pemilih, khususnya pada masyarakat kelas menengah ke atas yakni kira-kira pada mereka yang terdidik, melek informasi dan melek medsos.

Melki Lakalena, anggota DPR RI yang kesehariannya menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX  yang tugasnya meliputi kesehatan, tenaga kerja dan kependudukan. Melki Lakalena dari Fraksi Partai Golongan Karya. Ansy Lema, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, duduk di Komisi IV yang tugasnya pada area pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan. Johny Asadoma, seorang jenderal polisi pensiunan dan Simon Petrus Kamlasi, seorang jenderal TNI aktif, dan beberapa yang lainnya yang sedang ramai diperbincangkan rekam jejaknya.

Bagaimana dengan Anita Gah? Dia seorang anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat yang "sangar" bersuara di Senayan khususnya pada bidang penugasannya yakni di Komisi X ranah Pendidikan, Olahraga dan Kepariwisataan. Ia dikenal dan mengenal problem dan solusi yang ditawarkan kepada pemerintah khususnya pada mitra kerja Komisi X DPR RI.

Mungkinkah ia akan digadang-gadang pula untuk menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan umum gubernur/wakil gubernur Nusa Tenggara Timur?

***

Beberapa hari terakhir, nama Anita Jacoba Gah mencuat. Dikabarkan ia sedang "didekati" PDI Perjuangan untuk mendampingi Ansy Lema sebagai calon wakil gubernur NTT. Informasi yang berkembang bahwa ia diinginkan oleh masyarakat NTT agar keduanya berpasangan dalam perhelatan ini sebagai pemimpin baru yang sungguh diharapkan. (sumber)  

Ini suatu perkembangan informasi yang menarik. Mereka yang telah terpilih untuk menjadi wakil rakyat dari Nusa Tenggara Timur, justru "digoda" untuk kembali ke Nusa Tenggara Timur. Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur tentulah baik untuk diraih oleh karena menghendaki kader terbaik partai mana pun  wajib mewujudkan visi dan misi  partai. Hal ini tentulah baik adanya. 

Maka, tidak mengherankan ketika salah satu kader PDI Perjuangan "siap berkorban"  untuk Nusa Tenggara Timur. Dialah Yohanis Fransiskus Lema. (sumber), Demikian yang terjadi pada Melki Lakalena didukung dan bakal mengusung bersama antara Partai Golkar dan Partai Gerindra (sumber) 

Melihat kesiapan Ansy Lema, Melki Lakalena, Johny Asadoma dan Simon Petrus Kamlasi, maka rasanya akan ramailah partai-partai untuk menjaring sebaik-baiknya dengan menggunakan data dan informasi yang validitasnya pasti. Hal ini tentu sudah dalam kalkulasi politik para pengurus partai di semua jenjang, terutama pengurus pusat. Pengurus pusatlah yang akan menentukan kebijakan untuk mengusung atau mendukung pasangan calon pada saat pendaftaran (Agustus 2024 nanti).

Anita Jacoba Gah, nama yang sudah sangat viral dampak dari "amukannya" di dalam rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim sempat terdiam mendengar Sang Legislator menyampaikan pandangannya terhadap kinerja Kementerian yang menjadi mitra kerja Komisi X. Ia terlihat "sangar" sambil menunjuk dan mengacung-acungkan tangan. Ia telah sungguh-sungguh mengejawantah kepercayaan yang diterimanya dari masyarakat pemilihnya.

Oleh karena itu, ketika ia "didekati" PDI Perjuangan untuk mendampingi Ansy Lema sebagai calon wakil gubernur, ia menolak. Ia lebih memilih untuk tetap berada di Senayan. 

“Pak Ansy sudah WA (Whatsapp) saya dan jawaban saya tidak akan menghianati Tuhan dan rakyat NTT pada Pileg kemarin,”  (sumber)

Dari sumber-sumber media daring yang beredar, selanjutnya respon anggota masyarakat pun beragam. Tentulah pilihan untuk tetap berada di Senayan bukanlah tanpa pertimbangan. Ia telah menimbang secara cermat dan tidak gegabah agar tidak mengecewakan konstituennya. Maka, pilihannya patutlah mendapat apresiasi.

Nekmese-Amarasi Selatan, 24 Juli 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun