Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa dan Guru SD Inpres Nekmese ke Museum sebagai tempat Belajar dan Berwisata

8 Juni 2024   10:52 Diperbarui: 8 Juni 2024   10:57 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak duduk di atas miniatur perahu Sangga Ndolu; foto: Trini Ora

Moko merupakan alat musik tradisional asal Kabupaten Alor. Kabupaten Alor sendiri dikenal dengan beberapa sebutan, seperti: Tribuana, Nusa Kenari dan Negeri 1000 moko. Tribuana, dimaksudkan sebagai satu Kabupaten dengan 3 pulau besar dan dikelilingi oleh beberapa pulau kecil baik berpenghuni maupun masih kosong. Nusa Kenari, dimaksudkan sebagai tempat tumbuhnya pohon kenari. Buah kenari diambil isinya sebagai rempah-rempah, dan dijadikan komoditi perdagangan. Sementara itu,sebutan negeri 1000 moko maksudnya di sanalah tempat adanya moko. 

Dalam pengetahuan masyarakat, moko tidak dapat diciptakan lagi, padahal sangat dibutuhkan di dalam kehidupan bermasyarakat sebagai alat/sarana teramat penting dalam urusan pernikahan menurut hukum adat perkawinan. Bahwa,  masyarakat Kabupaten Alor secara linguistik ada ragam bahasa di berbagai tempat dan pulau, namun di sana terdapat moko, yang oleh karenanya item pernikahan menjadi ikutan teramat penting.

Gading gajah. Siapa yang mengira bahwa ada gajah di Nusa Tenggara Timur? Entahlah mungkin sudah ada penelitian yang memvalidasi keberadaan gajah. 

Satu kepastian ada gading gajah yang sangat mahal harganya. Sebahagian masyarakat pulau Flores menggunakan gading gajah sebagai mahar dalam urusah pernikahan menurut hukum adat. Betapa mahalnya gading gajah bila harus "melunasi" mahar perkawinan dengannya.


Pistol dan Pedang


Pistol dan pedang; foto: Trini Ora
Pistol dan pedang; foto: Trini Ora

Pistol bukanlah senjata tradisional. Pistol atau senapan berpeluru yang mematikan baru dikenal ketika bersentuhan dengan bangsa Eropa (Portugis dan Belanda). Sebagai alat bela diri dan sekaligus alat yang melenyapkan makhluk hidup bergerak (manusia dan hewan/ternak), pistol amat berbahaya. Maka, tidak semua orang diperkenankan memilikinya. Negara mengaturnya agar hanya petugas/aparat militer dan kepolisian sajalah yang dapat memilikinya dengan aturan yang teramat ketat.

Pistol yang ditempatkan di dalam etalase ini tampilannya menarik dan indah/artistik peninggalan zaman Portugis.

Pedang. Tidak semua etnis dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur mempunyai pedang dengan tampilan seperti itu. Pedang sebagai alat bela diri sebagaimana pistol.

Tombak Ikan Paus dan Perahu Sangga Ndolu

Anak-anak duduk di atas miniatur perahu Sangga Ndolu; foto: Trini Ora
Anak-anak duduk di atas miniatur perahu Sangga Ndolu; foto: Trini Ora

Masyarakat Flores Timur dan Lembata mempunyai tradisi unik setiap tahunnya. Tradisi unik ini yakni tombak ikan paus. Ikan paus akan ada di selat Larantuka yang misahkan ujung pulau Flores dan pulau Lembata. Di tempat ini, setiap tahun ada ritual mengambil ikan paus dengan cara tombak.

Museum Negeri Kupang (mungkin) belum memiliki dokumenter tentang hal yang satu ini. Pada dinding museum ditempatkan foto-foto di mana masyarakat melakukan upacara pengambilan ikan paus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun