Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap Cinta itu Patah

30 Mei 2024   22:32 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:47 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta
kau menuntun dirinya jatuh cinta
mewajibkan dirinya menyeberangi laut dan samudera
melintasi pulau, kepulauan, bukit dan lembah Toraja
agar dapat meraih cinta itu di labuhan rindu

Cinta
kau menghantar dirinya bersayap fajar
merenda ilmu pengetahuan bersama kaum akademikus
sayap-sayap padanya bertunas amat muda
hendak terbang dengan meniti kepekaan
 
Cinta
Kau membimbingnya menelikung aral merintang
menggapai titik berangkat baru manakala disebut asisten
sayap-sayap bertunas rindu menghunjuk kematangan
manakala kredibilitas dan kapasitas diri diterima

Cinta
Kau memapahnya ketika ia jatuh sakit
memberinya motivasi agar tubuh lemah menjadi kuat
sayap-sayap kematangan yang lemah tak surut irama
selagi asa berpihak pada kehidupan bersama

Cinta
Kau memanggilnya ke dalam nada kecemasan
membawanya tiba pada titik akhir kehidupan
sayap-sayap kematangan pun patah tak berdaya
saat itu kaum kerabat dan sahabat histeris bertangisan

Cinta
Bawalah dia tersenyum di hadirat Sang Khalik
Izinkan dirinya berdiri tegak dan takzim di sana
sebagai hamba yang menata  dan meniti pengabdian
walau hitungan tahun hanya sebanyak 5 jemari tangan

Umi Nii Baki - Koro'oto, 30 Mei 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

NB: Puisi ini ditulis untuk mengenang mendian Juan Ardiles Nafie, M.IKom/Dosen pada FISIP Undana Kupang  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun