Langkah konkrit untuk mewujudkan program ini oleh Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang yakni melalui pembentukan tim kecil dari kalangan masyarakat yang peduli kebudayaan. Mereka yang peduli pada kebudayaan bukan saja dalam teori, namun haruslah mampu mengaktualkan dalam bentuk-bentuk tertentu. Sampai di sini, percakapan per telepon dengan Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang.
Hari ini, Selasa (23/4/24), saya berangkat ke ibukota Kabupaten Kupang, Oelamasi. Masyarakat mengenal kota Oelamasi dengan sebutan civic centre.  Saya menuju ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang. Di sana saya bertemu dengan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan.
Diskusi ringan dimulai, sambil menyeruut kopi panas yang disuguhkan oleh staf Sang Kabid. Materi diskusi tentang program yang sudah sepantasnya diwujudkan. Mengapa? Karena hal itu akan menjadi dokumentasi penting dan prioritas di tengah membanjirnya budaya pop yang digandrungi.
Diskusi kami ini saya selingi dengan menunjukkan tiga buku dengan judul berbeda:
- Serpihan Kebudayaan Masyarakat Pah Amarasi,Â
- Sangpiak Toraja Utara, Kami datang
- Kamus Maruna'
Buku pertama dan kedua ditulis oleh Heronimus Bani, buku ketiga ditulis bersama oleh Owen Edwards, Ph.D dan Heronimus Bani. Ketiganya saya serahkan sebagai kenangan yang kiranya menginspirasi.Â
Dalam diskusi ini saya disodori selembar kertas berisi kisi-kisi materi yang akan ditindaklanjuti dalam diskusi lanjutan dengan tim yang dibentuk dan gabungan tim Kabupaten Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kisi-kisi itu berupa, pokok pikiran untuk diskusi lanjutan tentang: manuskrip, tradisi lisan, adat-istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, kesenian, bahasaa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
Sesudah mendapat sodoran kertas berisi kisi-kisi ini, kami berkesempatan foto bersama.
Catatan ini dibuat untuk kenangan. Terima kasih.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 23 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H