Jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama berada di bawah "kendali" penyediaan sarpras oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Sementara Pemerintah Provinsi menjadi pemegang "kendali" untuk Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan.Â
Satuan-satuan pendidikan yang penyelenggaranya oleh komunitas masyarakat/yayasan penyelenggara pendidikan pun tidak serta merta seragam/homogen ketersediaan sarpras dan fasilitas pembelajaran. Maka, lahirlah sekolah favorit dan non favorit baik pada satuan pendidikan negeri/inpres maupun swasta;Â
Hal yang mirip terjadi pada satuan-satuan pendidikan di bawah Kemenag dan yayasan penyelenggaranya.
Antara sekolah favorit dan non favorit dari kacatama awam, terjadi kesenjangan perlakuan pada iklim belajar di dalam satuan pendidikan. Sekolah favorit dilengkapi dengan beragam hal yang membanggakan dan meringankan kalangan guru di sana; termasuk di dalamnya kesejahteraan para guru. Mungkinkah satuan pendidikan non favorit ada yang demikian? Belum tentu. Maka, iklim belajar menjadi celah terjadinya kekerasan/perundungan
Saya seorang guru di pedesaan dan pedalaman Timor. Sejauh pengamatan, belum terjadi apa yang disebutkan sebagai perundungan di lingkungan sekolah. Bila hal itu terjadi, biasanya terjadi ketika mereka bermain dan terlihat seperti ada yang menyakiti. Lalu segera sesudahnya mereka kembali ke dalam kondisi bersahabat.
Mengapa kekerasan/perundungan di satuan pendidikan sering viral?Â
Kekerasan/perundungan di satuan pendidikan sering viral oleh karena pelakunya datang dari kalangan atas. Anak pejabat, konglomerat dan atau selebriti (sumber dan sumber). Sekalipun demikian terdapat pula sebaliknya bahwa anak kaum selebriti pun mendapat perlakuan yang sama (sumber).
Dunia pendidikan di Indonesia masih akan terjadi kekerasan/perundungan; maka:
- pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga
- pendidikan karakter dalam institusi keagamaan
- pendidikan secara holistik dalam institusi pendidikan formal
- pendidikan karakter pada semua institusi formal dan non formal
Pendidikan karakter bukan milik satu-satunya berada di tangan guru, semua pihak turut andil membentuk karakter anak untuk menciptakan anak yang menyukai persahabatn, kenyamanan dan kedamaian.
Buraen, 7 Maret 2023
Heronimus Bani