Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendekatan Konteks pada Pengembangan Minat Baca Murid SD Inpres Nekmese

21 Februari 2024   10:38 Diperbarui: 13 Agustus 2024   16:14 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program KoMBAD UBB GMIT; foto: Roni Bani

Dalam gerak senyap kami berusaha agar ada produk sederhana. Kami bagikan kepada murid untuk membaca. Seperti produk tertulis apa yang kami sebut Re'u Kninu'.  

Re'u Kninu' berupa buku dengan tebal 12 halaman dihitung mulai dari kulit buku dan isinya. Pada kulit buku ada judul, selanjutnya pengantar, isinya berupa sajian refleksi bahan pelajaran Pendidikan Agama yang dikemas dalam dua bahasa: Bahasa Indonesia dan Bahasa Amarasi; halaman berikutnya ada lagu-lagu dengan solmisasi dan pada akhirnya ada pertanyuaan untuk diskusi. 

Buku sederhana untuk kepentingan mendongkrak minat baca murid; Foto: Roni Bani
Buku sederhana untuk kepentingan mendongkrak minat baca murid; Foto: Roni Bani

Kami membagikan buku sederhana ini kepada para murid. Mereka membaca baik di sekolah dan diizinkan untuk membawa buku ini ke rumah. 

Pesan kepada mereka, buku itu dapat dibaca bersama orang tua dan saudara di rumah. Materi diskusi dapat didiskusikan di rumah dengan anggota keluarga (ayah, ibu, saudara) dan di sekolah dengan teman-teman.

Akhir Kata

Dunia dan seluruh perkembangan yang terjadi di dalamnya, kiranya dapat dilihat dan diketahui dalam beragam versi pada zaman ini. 

Media arus utama seperti: koran, majalah, televisi, radio; kini ditambahkan dengan media sosial yang dapat dibuat oleh siapa pun tanpa batasan.

Buku menjadi salah satu di antara pendekatan untuk mengetahui isi dan perkembangan beragam hal di dunia ini. Membaca merupakan caranya. Buku dapat saja bertumpuk-tumpuk di ruang perpustakaan, tetapi akan hancur dimakan rayap bila tak disentuh untuk dibaca. 

Buku dapat ditulis oleh para penulis. Mereka mengirimkannya ke perpustakaan. Toko buku menjual produk buku dari para penerbit. Semua buku hanya dapat diketahui isinya bila dibaca.

Di sekolah, para guru bukan saja sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai motivator dan panutan dalam membaca. Bagaimana guru "memaksa" murid membaca, bila guru sendiri tidak rajin membaca?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun