Pagi Bersahaja
Pagi telah tiba, langit ditutupi mega hitam, kabut turun merayu mayapada,
suara kokok ayam telah reda lalu pergi mengais nutrisi penyegar raga
Rembulan bagai membelakangi persada dengan wajah muram
saat itu fajar menyapa, menyibak malam dengan cahaya kemesraan
Dedaunan menari-nari, batang dan ranting bergoyang bersama gelitik bayu
rerumputan tersenyum di bawah pepohonan menancapkuatkan perakaran
Bunyi denting lonceng-lonceng kecil ditabuh terdengar di getaran daun telinga,
tanda umat Tuhan di dusun ini bersiap untuk doa pagi pada persekutuan  ibadah
Madah indah pujian merdu didaraskan kepada Sang Khalik Ilahi
Ia menuntun umat-Nya melintasi waktu hari ini dalam rutinitas
Jalan beraspal licin makin licin diguyur hujan rintik
anak-anak sekolah berseragam menjejak hati-hati di sana
Ketika ada yang pergi ke sekolah memanggul asa di hari depan
Seorang yang lain di seberang sana menimba kesejukan pagi di bibir sungai
Umi Nii Baki-Koro'oto, 21 Februari 2024
Heronimus Bani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H