Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Penghormatan Kepada Tuhan dalam Minggu Sengsara Yesus dan Implikasinya

20 Februari 2024   19:38 Diperbarui: 20 Februari 2024   20:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokpri, Roni Bani

Masyarakat Indonesia sedang ada dalam tahun politik praktis. Dalam tahun politik praktik, pertanyaan dan pernyataan di media arus utama dan media sosial akan sangat berpengaruh pada resistensi kehidupan bersama. Masyarakat akan terkategori dalam kanal-kanal gagasan para politisi dan partai politik. Rasanya akan mengancam keutuhan bangsa dan negara sekaligus suasana kedamaian. Siapakah yang menghendaki dis-integrasi bangsa? Tidak ada! 

Bangsa ini  mesti tetap kokoh sebagai bangsa dan negara berdaulat. Rongrongan dari dalam mesti dapat dihindari atas pernyataan-pernyataan provokatif, penyebaran berita buruk dan penuh intrik, hingga sikap dan tindakan yang mengarah kepada perpecahan. 

Bahwa berbeda itu wajar dalam demokrasi, namun perbedaan haruslah tetap menjaga keutuhan bangsa. Sebagaimana satu keluarga di dalamnya ada perbedaan pandangan antaranggota keluarga, namun keluarga itu tetaplah satu adanya. Sebagaimana satu wilayah desa anggota masyarakatnya berbeda pandangan dalam satu masalah pembangunan dan pengembangan potensi, namun bila sudah menuju satu kesepakatan, maka perbedaan patut ditiarapkan demi menjunjung kebersamaan yang menjaga keutuhan.

Tuhan yang disembah semua penganut agama, Tuhan yang sama yang mendengar doa dan pergumulan bangsa. Tuhan yang sama pula yang memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada para pemimpin bangsa. Para pemimpin bangsa akan menyelenggarakan pemerintahan sebaik-baiknya dalam kesadaran takut dan hormat kepada Tuhan. Tuhan menjadi sandaran kuat pada penyelenggaraan pemerintahan dengan mewujudkan visi dan misi serta program strategis bangsa.

Para pemimpin bangsa di semua level dipastikan menganut agama tertentu, yang sama dengan telah ber-Tuhan. Para pemimpin yang demikian akan menunjukkan keteladanan pada masyarakat bagaimana hormat pada Tuhan dalam tutur, sikap dan tindakan nyata sehingga keutuhan bangsa tetap terjaga. 

Akhir Kata

Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) telah memasuki bulan Februari 2024 dengan tema utama pelayanan Hormati Tuhan, berlaku adil, jaga keutuhan bangsa untuk damai sejahtera (bdk.Maz.85:9-14).  Warga GMIT memahami bahwa bangsa ini akan tetap terjaga keutuhannya agar pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya organisasi keagamaan, turut andil dalam menjaga keutuhan bangsa. 

GMIT sebagai salah satu organisasi keagamaan yang ada di dalam negara ini telah dan sedang mengingtkan bangsa dan negara ini agar waspada pada ancaman perpesahan bangsa dan negara ketika berada dalam tensi politik yang tinggi.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 20 Februari 2024

Heronimus Bani 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun