Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guitar Kecil di Tangan Murid Sekolah Dasar

6 Januari 2024   08:20 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:17 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. SDI Nekmese

Bermain guitar kecil rasanya menjadi hiburan paling asyik, sederhana dan murah bagi masyarakat kebanyakan. Hal ini menjadi kebanggaan dan keistimewaan tersendiri pada mereka yang memiliki ketrampilan memainkan guitar kecil ini. Dalam kesendirian misalnya, ditemani guitar kecil; dalam kelompok kecil dan besar, akan sangat menggembirakan bukan saja sebagai iringan pada satu atau beberapa nomor lagu, akan tetapi juga menjadi musik pengiring tari.

Guitar kecil oleh masyarakat lokal di Timor Barat disebut juk. Juk menjadi alat musik individu yang menyenangkan, walau tidak semua orang dapat memainkannya. Juk sudah mulai tergeserkan oleh alat musik modern walau terbuat dengan pendekatan hand made sekalipun, namun bila mendapatkan sentuhan nilai estetik yang hebat, menjadi naik kelasnya. Oleh karena itu, juk mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai memilih juk yang dipromosikan dan dijual. Juk buatan kaum profesional.

Dalam rangka membangkitkan kesadaran bermusik tradisional, maka Sekolah Dasar Inpres Nekmese di Amarasi Selatan Kabupaten Kupang telah memrogramkan untuk pengadaan alat musik tradisional ini. Pada pertengahan Desember 2023, ketika para orang tua menerima laporan hasil belajar murid, mereka mendapat pesan untuk membuatkan juk. Juk diperuntukkan untuk anak yang akan dibawa sesudah liburan akhir tahun atau libur akhir semester pertama. Artinya, pada awal Januari 2024, murid kembali ke sekolah dengan membawa alat musik tradisional yang disebut juk.

Hari pertama tiba, 13 murid membawa juk. Mereka mendapat hadiah dari kepala sekolah. Begitu pada hari kedua bertambah lagi, kepada mereka yang sudah memiliki/membawa juk mendapat hadiah hiburan walau hanya permen. Para murid senang menerima hadiah dari sekolah. Sementara mereka yang belum memiliki untuk dibawa ke sekolah membawa pulang rasa kecewa ke rumah. 

Baca juga: Kukuliti Waktu

Beberapa orang tua mengadukan kepada kepala sekolah:

  • Anak kami sungguh kecewa karena kami belum sempat membuatkan juk. Kekecewaan ditunjukkan dengan pernyataan protes sekaligus menyampaikan bahwa teman-teman di sekolah mendapat hadiah sebagai dampak dari membawa juk pada hari pertama masuk sekolah.
  • Mohon izinkan kami untuk pengadaan juk dengan cara membeli yang dijual di toko saja. 
  • Kami masih butuh waktu lagi untuk membuat juk agar mereka dapat membawa ke sekolah

Tiga hal di atas sebagai rangkuman atas penyampaian dari orang tua dalam pertemuan informal di sekolah, di jalan atau di rumah. 

Kepada para orang tua, pihak sekolah menyampaikan bahwa waktu untuk membuat dan pada akhirnya anak akan membawa ke sekolah masih ada. Orang tua tidak harus terburu-buru. Orang tua tidak perlu membeli sebab yang berada di toko tentulah mahal harganya. Lalu, ketika akan ke toko di kota, orang tua akan mengeluarkan biaya transport. Maka, bila tidak memiliki ketrampilan membuat juk, mintalah bantuan pada saudara se-kampung yang sudah membuatkan. Pastikan ada balas jasa pada saudara yang membuat juk.

Mulai tahun 2024 ini, Sekolah Dasar Inpres Nekmese mewujudkan rencana untuk membangkitkan kesadaran bermusik tradisional. Maka, selain alat musik yang disebut juk, ada pula gong. Dua set gong telah disiapkan oleh anggota masyarakat, diserahkan sebagai pinjaman untuk kepentingan pendidikan. Para murid akan dilatih untuk memainkan dua alat musik tradisional tersebut, dan berharap orang tua memberikan atensi sehingga potensi anak diangkat.

Selanjutnya, pada akhir tahun pelajaran sebagaimana sudah diprogramkan untuk mengadakan Pentas Seni Akhir Tahun Pelajaran. Pentas Seni sudah dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran 2022/2023. Para pemangku kepentingan di Sekolah Dasar Inpres Nekmse sungguh berharap agar program ini berkelanjutan dengan muatan pengembangan.

Nekmese, 6 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun