Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lilin Pengharapan

31 Desember 2023   14:21 Diperbarui: 31 Desember 2023   14:28 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokpri Roni Bani

Aku duduk di sini menyalakan sumbu berminyak, pada inti tubuh nan raga sebatang lilin
Nyalanya mengundang sumringah, cahayanya menebar mekarnya senyuman
Kedipnya mengerlingkan mata, kerlapnya membinarkan bola mata
Saat bayu mengelur dirinya, ia melenggak geli tanpa gejala gelisah

Gelap bergurau padanya  manakala terang lilin mengusirnya, gelap bergeser ke tepi
Gelap menunggu, melilit lilin dengan sumber cahanya yang berminya
Gelap hendak tersenyum, cenderung tertawa ketika bayu bermain-main di pucuknya
Gelap sungguh-sungguh menaruh asa agar batang lilin makin luluh dan cair

Lilin dengan sumber cahaya tak segera mengakhiri babak ceritanya
Lilin masih terus menerangi ruang-ruang  sempit yang dililit gelap
Lilin menempatkan dan memberi harapan ke dalam relung hati
Lilin yang bercahaya membawa kisah kasih Sang Khalik Ilahi pada dunia

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun