Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kota Kupang pada Minggu Kedua Desember 2023

16 Desember 2023   22:16 Diperbarui: 16 Desember 2023   22:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase: Dokpri Roni Bani

Pengantar

Kota Kupang menjadi tujuan kami hari ini. Sedari pagi kami sudah memutuskan akan ke kota Kupang untuk dua maksud; pertama membezuk anggota keluarga yang sedang dalam perawatan di salah satu rumah sakit, dan berbelanja untuk keperluan mengisi persediaan barang sembako pada kios (warung) kecil yang dikelola keluarga. Kami menggunakan pikap sebagaimana biasanya.

Setibanya di Kota Kupang, PA mencoba menghubungi isteri dari saudara yang sedang dalam perawatan. Kami mendapat kabar bahwa waktu untuk bezuk sudah tutup untuk pagi hari. Waktu bezuk berikut pada pukul 18.00 WITa. Wah... masih lama. Jadi kami menuju tempat berbelanja barang persediaan kios. 

Menikmati Suasana Kota Kupang  pada Minggu Kedua Desember 2023

Kami menempuh perjalanan dari kampung kami ke kota Kupang kurang lebih 2 jam. Jarak tempuh 60 kilometer. Sepanjang batas kota menuju ke kota Kupang, di kiri-kanan jalan berjejer para penjaja makanan dan berbagai macam barang yang dapat diuangkan. 

Beragam badan usaha seperti toko, hotel, pasar tradisional, dan lain-lainnya . Memasuki kota Kupang, anak-anak ingin melihat-lihat isi toko pakaian, mungkin ada yang dapat dibeli.  Mereka masuk ke toko itu, dan kembali dengan wajah sumringah walau yang dapat dibawa pulang yakni sandal. haha...

Kami melanjutkan perjalanan memasuki kota Kupang. Melewati jalan utama yang membelah kota Kupang dari arah Timur, melintas di depan Stadion Merdeka yang tidak terawat. Kampus Unika Widya Mandira, dan akhirnya masuk ke Kota Lama yang dikenal publik Kota Kupang dengan sebutan Kampung Solor.

Kampung Solor, terletak di bibir pantai. Banyak bangunan tua yang sudah direnovasi, termasuk gedung gereja Kota Kupang. Gereja tertua di dalam Kota Kupang. Toko dengan bangunan tertinggi pada masa lampau kini sudah ada saingannya. Jalanan makin sempit karena kendaraan makin banyak yang parkir di sana, terlebih lagi para pedagang kaki lima yang memanfaatkan bahu jalan dan emperan toko untuk berjualan.

Pantai Tedy's yang pada masa lampau digunakan sebagai tempat pendaratan perahu-perahu dari pulau Semau atau menyeberang ke Pulau Kambing, kini pantai itu telah dipoles indah. Pantai itu telah menjadi pasar harian masyarakat.

Sopir memarkir pikap.  Dua toko dikunjungi untuk membeli keperluan anak-anak dan persediaan barang kios. Semuanya dilakukan tanpa terburu-buru berhubung waktu untuk membezuk nanti pada pukul 18.00 WITa. 

Sesudah berbelanja, rombongan melanjutkan ke Toko Buku Gramedia untuk membaca dan membeli buku.  Sayang sekali untuk membaca tidak dapat dilakukan secara baik berhubung beberapa orang menunggu di dalam pikap. Kami segera membayar buku-buku yang dibeli. Sebelum ke toko buku Gramedia rombongan memasuki satu rumah makan kecil untuk mengisi lambung.

Pikap melaju ke toko sembako langganan kami. Di sana sejumlah barang persediaan kami pilih untuk dibawa pulang. Setelah memilih dan membayar, rombongan pun menuju rumah sakit Sint Carolus Baromeus Bello Kota Kupang. 

Suasana kota Kupang cukup menarik. Jalanan yang terlihat lebar, justru makin sempit. Kendaraan yang diparkir tanpa pengatur terlihat semrawut di area pertokoan pada jalan-jalan utama. Walau merayap, apalagi makin petang banyak warga kota Kupang agaknya keluar rumah atau balik ke rumah, maka kendaraan cukup ramai. 

Sepanjang dua jalur Jalan El Tari terlihat pohon-pohon natal yang menghias kota menjadi makin indah. Semua itu mengingatkan masyarakat dan pemeluk agama bahwa kaum Nasrani akan segera memasuki dan merayakan Hari Kelahiran Yesus yang dikenal dengan nama Natal.

Pohon Natal yang menghias dua jalur jalan El Tari Kolase dokpri Roni Bani
Pohon Natal yang menghias dua jalur jalan El Tari Kolase dokpri Roni Bani

Kami akhirnya tiba di Rumah Sakit Sint Carolus Baromeus. 

Kami tiba sebelum pukul 18.00 WITa. Kami sempat melihat pasien yang akan kami bezuk dibawa masuk petugas ke ruang radiologi. Kami menunggu di pintu ruang radiologi. Ketika pasien keluar akan dikembalikan ke ruang rawat. Ia dibawa pergi dengan ambulans. 

Kami berjalan menuju ruang rawat yang dimaksud. Kami tiba di sana sebelum pukul 18.00 WITa saat waktu bezuk belum mengizinkan kami. Kami  pun langsung ke ruang rawa di mana saudara kami dirawat. Belum semenit, petugas meminta kami keluar untuk menunggu hingga pukul 18.00 WITa.

Beberapa saudara keluar, PA sendiri bersama saudara kami dan isterinya. PA mengajak berdoa. Sesudah berdoa, PA pamit. Setibanya di pikap, kami pun berangkat pulang ke kampung.

Kami tiba kembali di kampung pada pukul 20.00 WITa.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 16 Desember 2023.

Heronimus Bani 

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun