Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bermain dalam Pelukan Ombak

20 November 2023   07:15 Diperbarui: 20 November 2023   07:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermain dalam Pelukan Ombak 


Ombak pantai, selat dan teluk  menari
ketika pagi tiba, ketika siang dan malam
ketika fajar menyapa kabut pagi ombak tetap di sana
ketika senja memberi salam pada ufuk barat ombak bergeming
perahu dan kapal menari-nari di tambatan masing-masing
anak-anak pantai tertawa girang bermain-main dengan buah kelapa
sambil berenang bagai pemain polo air di arena sungguhan
ombak tersenyum pada riak kegirangan mereka 

Ombak masih terus berada di sana
ia tak akan pindah ke mana-mana selamanya
ia menggulung-gulung dirinya berbukitan hingga pecah  melebur
pada saat yang demikian kaum nelayan dan pelaut lainnya berhitung
posisi keberangkatan dari satu titik tempat tambatan kesan
dan kepulangan dari satu titik tempat melepas belenggu rindu
sambil menata irama emosi di selat dan teluk berkelok
hingga senyum lebar dan tawa girang diraih di sana

Ombak tak akan pergi ke dunia lain
ia menunggu dipunggungi perahu dan kapal
nelayan dan pelaut tak gentar berhadapan dengannya
justru mereka telah menjadi sahabat berkerabat rapat
sekali tebar pandang hitungan jitu haruslah solutif
sehingga keselamatan menjadi nada prioritas yang dimainkan
demi menjaga citra pelayaran dan gengsi kehormatan tersirat
di sana kaum pengguna jasa mengenal dalam cerita berkesan

Umi Nii Baki-Koro'oto,  20 November 2023

Heronimus Bani

Catatatan: ditulis sebagai kenangan ketika berada di atas kapal motor antarpulau di Kabupaten Alor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun