Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Pantar di Kepulauan Alor Menyinggahi Kalabahi

15 November 2023   20:51 Diperbarui: 15 November 2023   21:06 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta: Google Maps, Kolase foto: dokpri Roni Bani

 

"Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan. Pembelajaran harus dicari dengan semangat dan disimak dengan tekun." (RA Kartini)


Pengantar

Pada bulan Oktober yang lalu salah seorang Direktur pada Unit Bahasa dan Budaya Gereja Masehi Injili di Timor (UBB GMIT) menyampaikan bahwa akan ada peluncuran Injil Markus Bahasa Klamu di Pantar-Alor. Para tim di Klaster-klaster dimohonkan untuk turut mendoakan, kiranya Tuhan berkenan acara peluncuran itu dapat berlangsung lancar dan aman, terutama pada saat itu diperkirakan sudah musim penghujan. Ketika musim penghujan sudah tiba, tentulah untuk tiba di Pulau Pantar menjadi salah satu kendala yang patut diperhitungkan.

Awal November 2023, UBB GMIT kembali mengingatkan para tim penerjemah alkitab, khususnya yang berada di Klaster Alor bahwa peluncuran Injil Markus Bahasa Klamu akan berlangsung pada pertengahan November 2023. Maka, kepada tim dari Klaster yang lain bila berkesempatan, perlu mendaftarkan nama agar ada pendataan kepastian jumlah anggota rombongan yang berangkat dari Kupang.

PA sebagai salah satu anggota dalam Klaster Uab Meto' sekali pun terpaksa "melanggar" disiplin masuk sekolah, turut mendaftarkan nama untuk mengambil bagian dalam kegiatan peluncuran dimaksud sebagaimana pernah terjadi di Kotaraja Kolana pada Desember 2017. Saat itu, peluncurna Injil Markus berlangsung amat meriah. Satu sukacita terjadi saat itu yakni, seorang rekan guru yang juga lulusan FKIP PGSD Undana menjadi Master of Ceremony pada seluruh rangkaian acara itu. Suatu acara yang ukurannya bertaraf internasional.

Baca juga: Panggung Dramaturgi

Hari ini, PA  dan rombongan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Lontar Tenau Kupang. Rombongan menggunakan jasa angkutan feri cepat yang menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 6 jam. Bila menggunakan jasa angkutan feri lambat normalnya mencapai 14-15 jam berada di laut. 

Niat untuk menjadi bagian dari kegiatan ini yakni untuk belajar. Belajar itu bukan sekadar membaca buku saja, dapat pula dengan berkunjung ke tempat lain. Dalam perjalanan menuju ke tempat lain itu ada pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran (belajar dari pengalaman). 

Dua Pengalaman Berharga Dalam Satu Waktu


PA memetik dua pengalaman berharga dalam perjalanan laut dari Pelabuhan Tanjung Lontar Kupang ke Kalabahi-Alor. Dua pengalaman berharga menjadi catatan di sini.

Pertama, menikmati perjalanan laut dengan jasa angkutan feri cepat. Hal yang satu ini tentu hal yang biasa untuk orang-orang yang suka bepergian, atau oleh karena kepentingan tertentu mesti meninggalkan kampung halaman di pulau yang lain, menyeberangi selat dan laut untuk tiba di pulau yang lain. Penyeberangan dan perjalanan laut yang demikian itu menyenangkan, dan seringkali juga mencemaskan.

Para penumpang yang sudah terbiasa menggunakan jasa angkutan penyeberangan (feri) tidak akan menunjukkan tanda-tanda kecemasan, kecuali keresahan. Keresahan terjadi oleh karena keberangkatan yang tidak sesuai jadwal. Jadwal yang ditentukan yakni pukul sepuluh pagi, justru bergeser hingga pukul sebelas lebih lima belas menit. Sementara yang jarang atau tidak pernah menggunakan jasa angkutan penyeberangan, antara kecemasan dan keresahan kabur adanya. 

Satu saat PA ke pulau Rote, pulau terselatan NKRI. Jasa angkutan penyeberangan menjadi pilihan. Ketika berangkat, cuaca baik-baik saja. Sehari setelah berada di Rote, angin bertiup cukup kencang. Hujan. Dua situasi ini membangkitkan pengumuman dari Sahbandar bahwa pelayaran Kupang-Rote dan sebaliknya ditunda sampai cuaca membaik. 

Kabar berikutnya tiba. Satu unit kapal motor memaksakan untuk berlayar dari Tablolong di Kupang Barat mengarah tujuan Rote. Dalam perjalanan, angin dan ombak menenggelamkan kapal motor ini. Para penumpang di atas kapal motor ini yang bertujuan berkunjung oleh karena kedukaan melanda sanak-kerabat di Rote, justru mereka pun ditangisi karena beberapa di antara para penumpang tenggelam bersama kapal motor yang karam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun