Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Panggung Dramaturgi

11 November 2023   07:58 Diperbarui: 11 November 2023   08:04 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panggung seni drama berhiaskan rasa penasaran nan kepo
artis-artis drama berdiri di belakang panggung dengan varian konstum berwarna
ada senyum sumringah, ada ketus rona bergaris, ada raut ketegangan dan kanal alur peluh
penata laku mengerutkan dahi pertanda berpikir keras, memejam mata gejala semedi inspirasi
lahir dari sana alur kisah dalam ujaran dan laku-laka agar ditepuki dan diteriaki penonton
Terlihat kursi kekuasaan menempati panggung drama 
indah, rohnya menggoda merasuki jiwa-jiwa haus citra dalam puja-puji
babakan lakon drama dimulai dengan menabuh genderang kompetisi
dalang drama menata liturgi dalam kejelasan pandang tontonan kaum dan puak 
kaum cerdas cendekia melotot lebih tajam pada lakon dan lafal artis utama
ujaran terdengar indah jelas sarat muatan pesan harmoni kehidupan umat manusia
artis-artis drama saling sikut dengan aksara bersinggungan sambil berjoget 
artis utama pulang menyusun liturgi baru muatan gonjang-ganjing persatuan
di tengah polarisasi di panggung antar artis bersama puja-puji, umpatan-sindiran penonton
Artis utama tampil lagi hendak menjaga harmoni dengan meniupkan suling bernada minor
getaran nada terdengar indah pada kelompok berkubu dan tak elok pada golongan berkomplot
dramaturgi di panggung bergincu diksi persatuan dan kesatuan akan terus dimainkan
hingga kursi kekuasaan diduduki artis terpilih dari tepuk tangan dalam durasi lama akumulatif

Umi Nii Baki-Koro'oto, 11 November 2023
Heronimus Bani  ~ PA ~ Pemulung Aksara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Penggung Pangkat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun