Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Dapatkah Bahasa Daerah Eksis di Tengah Gempuran Bahasa Asing?

2 November 2023   11:08 Diperbarui: 2 November 2023   11:20 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, sekolah-sekolah di perkotaan tak dapat menghindari bahasa campuran, yakni bahasa campuran antara bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya. Percampuran ini menghasilkan satu jenis bahasa yakni Bahasa Kreol/Kriol.

Bahasa kreol adalah turunan dari bahasa pijin yang menjadi bahasa ibu bagi sekelompok orang ya ng berasal dari latar belakang berbeda-beda. Kajian umum menunjukkan bahwa bahasa-bahasa kreol yang ada di dunia menunjukkan adalah kesamaan, khususnya dari segi tata bahasa. 

Bahasa kreol ini juga dipengaruhi oleh kosakata yang dibawa oleh para penuturnya. Bahasa kreol berkembang oleh penyebab ini: Berkumpulnya berbagai orang dari latar belakang yang berbeda, maksudnya: di suatu daerah, terjadi kontak antara penduduk asli dan pendatang yang satu sama lain berbeda bahasa. Dari sini kemudian digunakan sarana komunikasi, tetapi terpengaruh oleh kosakata bawaan dari orang-orang tersebut (5). 

Kota-kota provinsi (dan kabupaten) di Indonesia mengalami hal ini. Kota Kupang salah satu di antaranya. Bahasa daerah mana pun akan tergerus dan mengalami degradasi hingga menuju ancaman kepunahan. Masyarakat perkotaan sudah enggan menggunakan bahasa dari daerahnya, bahasa ibu yang dimilikinya. 

Apalagi mereka dilahirkan dan dibesarkan di perkotaan. Mereka tidak lagi menggunakan bahasa ibu dari orang tua, asal daerah orang tuanya, tetapi menggunakan bahasa pertama yaitu bahasa pergaulan di lingkungan yang majemuk itu.

Maka tidak mengherankan bila kosakata bahasa asing pun akan ikut diserap ke dalam percakapan, termasuk kosakata bahasa daerah. Bahasa daerah yang masih bertahan hanyalah pada masyarakat pemilik dan pengguna yang sadar. Kesadaran itu ditampilkan dengan tutur yang benar dan berkelanjutan baik di rumah maupun dalam pergaulan.

Bahasa daerah (B1) akan menunjang pengetahuan ketika belajar bahasa lain (B2) misalnya bahasa nasional dan bahasa pergaulan dunia (B3).

Umi Nii Baki-Koro'oto, 2 November 2023

Heronimus Bani 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun