Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Gamang Gaung Demokrasi

24 Oktober 2023   19:31 Diperbarui: 24 Oktober 2023   19:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Gamang Gaung Demokrasi


Gong itu telah ditabuh, bertalu-talu gemanya, mengaum-aum dari pusarannya,
menggesek-gesek dedaunan  ikut menyebarteruskan gema tiba di daun telinga
menggetar resonansi gendang telinga kaum dan puak se-antero negeri perpeloncoan
di mana pelaku demokrasi tersenyum dalam selingkuh emosi sambil menata akta
menerabas etika dan moral sembari menggerek naik bendera demokrasi 

Kaum cerdik cendekia duduk dalam formasi melingkar bersama ulama pesohor
diskusi bertema asumsi bermuatan terkaan dan dugaan pada gestur terlihat
mereka menata kata dalam diksi survey menyebar data kalkulatif prediksi
di sana kegamangan mengambang saat menggampangkan proses pilih dan pungut
lalu bertindak atas nama demokrasi berkebebasan mewadahi segala trik dan intrik

Bandul demokrasi sedang menabuh gong sebelah-menyebelah di sini dan di sana
Gaungnya menerabas grup-grup pendekar kekar idealisme kokoh idiologi
Soekarnoisme, Jokowisme, Gusdurian, Ganjarian, anak partai berwajah relawan
Ukiran dalam prasasti histori bangsa dan negara entah hitam entah putih atau abu-abu
kegamangan di relung partai sambil menyeka sekat atas alasan silaturahmi


PA ~ Pemulung Aksara ~ Heronimus Bani 

Umi Nii Baki-Koro'oto, 24 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun